Psikolog anak berkomentar soal ketentuan baru jam belajar siswa SMA NTT maju jadi pukul lima pagi. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mendadak jadi perbincangan pasca membuat kebijakan baru yang mengubah jam masuk sekolah bagi siswa SMA/SMK menjadi pukul 5 WITA. Hal tersebut dilakukan oleh Victor untuk membangun kedisiplinan dan etos kerja siswa.
Namun, kebijakan tersebut menuai berbagai kritik dari orang tua yang khawatir, selain keberatan untuk mengantarkan anaknya berangkat sekolah sepagi itu, orang tua juga merasa waswas akan keselamatan dan kesehatan anaknya.
Menurut psikolog anak, siswa dianjurkan untuk tidur lebih banyak. Lewat tidur, sel-sel otak akan bekerja dengan baik sehingga lebih produktif dan meningkatkan kreativitas yang dimiliki, menjadi lebih besar.
Ketika siswa mengalami kekurangan tidur, maka fungsi otak tidak akan dapat mentoleransi minimnya waktu istirahat yang ada. Jika siswa masuk pukul 5, mereka diperkirakan hanya mendapatkan tidur selama enam jam. Padahal idealnya, anak berusia di bawah 18 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 10 hingga 13 jam.
"Kalau dari penelitian, sebenarnya anak itu nggak boleh terlalu lama jangka waktu belajarnya. Jam 5 itu terlalu pagi, dan anak aja bangun itu idealnya jam 6, jam 7 pagi," kata Psikologi Anak dan Keluarga, Samanta Elsener M Psi yang ditemui detikcom di CGV FX Sudirman, Rabu (01/03/2023)
Kebijakan yang mengharuskan siswa SMA/SMK untuk datang pagi juga membuat kesehatan mental anak ikut terganggu. Anak remaja diharuskan untuk tidur lebih banyak, mengingat bahwa aktivitas yang dilakukan di sekolah oleh siswa cenderung banyak dan membuat lelah.
Selain itu, kekurangan tidur dapat membuat komposisi hormonal yang dimiliki anak menjadi tidak berfungsi dengan seharusnya. Hal tersebut yang membuat mental anak terganggu, mengakibatkan depresi dan justru membuat nilai prestasi di sekolah menurun. Anak juga akan sulit untuk berkonsentrasi di sekolah karena mengantuk dan sulit untuk mengingat pelajaran akibat terjadi memori jangka pendek dan panjang.
"Kalau kekurangan tidur, nanti komposisi hormonal anak itu jadi nggak balance dan itu bisa menyebabkan masalah kesehatan mental juga yang serius," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kata Psikolog soal Siswa NTT Masuk Jam 5 Pagi, Awas Bisa Kena Mental!"