Ilustrasi meninggal dunia. (Foto: Dok. Detikcom) |
Seorang mahasiswi Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizki (20) meninggal dunia saat dalam pendakian di Gunung Lawu via Candi Cetho.
Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto mengatakan bahwa korban sebelum meninggal diduga mengalami kelelahan dan hipotermia.
"Kemungkinan besar kelelahan dan hipotermia dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik yang mengenai korban tersebut," kata Arif saat dihubungi detikJateng, Minggu (25/6/2023) malam.
Arif menjelaskan, awalnya sekitar pukul 12.06 WIB pos pendakian mendapat kabar dari salah seorang porter yang menemukan pendaki tidak sadarkan diri. Selanjutnya sekitar pukul 13.30, korban dipastikan tidak tertolong atau meninggal dunia.
"Lalu tim SAR melakukan evakuasi korban untuk bisa dibawa turun," lanjutnya.
Apa itu Hipotermia?
Dikutip dari Mayo Clinic, hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi saat tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat menghasilkan panas. Imbasnya, kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah.
Adapun suhu tubuh normal manusia berada pada 98.6 F atau 37 celcius. Sementara hipotermia terjadi saat suhu tubuh di bawah 95 F atau 35 celcius.
Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tak dapat bekerja secara normal. Apabila kondisi ini tak diobati, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan jantung dan sistem pernapasan, bahkan kematian.
Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin, seperti di gunung atau perendaman dalam air dingin. Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Diduga Jadi Penyebab Mahasiswa Undip Tewas di Gunung Lawu, Sefatal Apa Hipotermia?"