Ilustrasi dokter (Foto: Dok. Shutterstock) |
Indonesia tengah bergelut dengan kekurangan dokter spesialis. Beberapa provinsi disebut masih banyak yang kekurangan dokter spesialis. Hal ini menunjukkan bahwa selain kekurangan dokter spesialis, Indonesia juga menghadapi permasalahan distribusi atau pemerataan spesialis di seluruh provinsi.
"Saat ini untuk melayani 277 juta penduduk Indonesia, kita masih kekurangan dokter spesialis di mana ketersediaan saat ini sebanyak 46.200 dokter spesialis. Yang kita masih kekurangan sebanyak 31.481 dokter spesialis secara total," ucap Oos Fatimah Rosyati, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dalam konferensi pers, Senin (26/6/2023).
Berdasarkan paparan yang dijelaskan Fatimah, rata-rata sekitar 30 provinsi masih kekurangan dokter spesialis. Hanya tiga provinsi yang sudah memadai atau melebihi target ratio per 1.000 penduduk. Adapun ketiga provinsi tersebut di antaranya Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jakarta.
"Artinya di sini bahwa kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan, tetapi juga kita menghadapi dari distribusi," imbuh Fatimah.
"Kalau kita lihat bahwa provinsi yang dokter spesialisnya sudah memadai bahkan berlebih, selalu kita lihat provinsi yang terbanyak itu selalu Jakarta. Penyakit dalam, anak, semua dokter spesialis di Jakarta sudah memadai, bahkan berlebih," lanjutnya lagi.
Selain itu, Fatimah juga membeberkan sejumlah provinsi Indonesia yang paling kekurangan semua jenis spesialis. Di antaranya:
- Papua
- Maluku
- Maluku Utara
- NTT (Nusa Tenggara Timur)
- Papua Barat
"Daerah-daerah timur. Ini menunjukkan bahwa selain kekurangan juga adalah distribusi yang tidak merata," imbuhnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Miris, Jumlah Dokter Spesialis Cuma 'Aman' di 3 Provinsi RI! Sisanya..."