Ilustrasi rabies. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Teka77) |
Rabies merupakan salah satu penyakit mematikan yang umumnya ditularkan dari gigitan hewan seperti anjing. Istilah rabies di Indonesia umumnya dikenal sebagai 'penyakit anjing gila'.
Dikutip dari laman Kemenkes, penyakit menular akut ini dapat menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Penyakit ini dapat menular pada manusia melalui air liur, gigitan, cakaran, dan jilatan pada kulit yang luka.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan bahwa penyakit ini berisiko tinggi menyebabkan kematian karena terlambatnya penanganan.
"Sebagian besar kematian-kematian akibat rabies itu disebabkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Mereka merasa hanya gigitan kecil dan tidak berdarah, sehingga mereka datang ke Faskes sudah pada kondisi parah, seringnya itu di atas 1 bulan setelah digigit," ucap dr Imran dalam acara Update Kondisi Rabies di Indonesia, Jumat (2/6/2023).
"Artinya kalau sudah satu bulan otomatis kita tidak tahu lagi hewannya seperti apa, dan rata-rata mereka baru panik pergi ke faskes setelah tahu anjing yang menggigitnya itu mati. Jadi yang harus dilakukan jika digigit anjing yang pertama adalah harus segera mungkin pergi ke faskes untuk dilakukan uji luka," tambahnya.
Gejala rabies biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 12 minggu untuk muncul, tetapi bisa juga muncul setelah beberapa hari atau selama beberapa bulan atau tahun.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit apabila mengalami gigitan hewan yang berisiko rabies. Setelah itu segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Tahapan Gejala Rabies
Adapun berikut adalah tahapan gejala rabies yang dapat muncul jika digigit hewan yang sudah terinfeksi:
- Demam
- Lemah
- Lesu
- Insomnia
- Sakit kepala hebat
- Kaku sulit menelan
- Kesemutan
- Rasa panas dalam lokasi gigitan
- Hidrofobia (takut pada air)
- Aerofobia (takut angin dan udara segar)
- Fotofobia (takut cahaya)
Imran Pambudi mengatakan bahwa pasien dalam tahap gejala parah memerlukan perawatan di ruangan yang khusus.
"Pada pasien yang sudah masuk ke gejala radius berat, mereka harus diisolasi di rumah sakit di ruangan yang gelap karena mereka takut dengan cahaya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Berapa Lama Gejala Rabies Muncul Setelah Digigit Anjing?"