Ilustrasi hewan rabies. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Milan Krasula) |
DKI Jakarta disebut berisiko menjadi wilayah penularan rabies. Meski sudah berstatus provinsi bebas rabies, daerah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta yakni Jawa Barat dan Banten masih endemi.
"Berisiko, tetapi selama surveilans hewannya jalan, semua anjing divaksin dan tidak ada anjing liar maka risiko bisa diturunkan," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Selasa (20/6/2023).
Terpisah, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes DKI dr Ngabila Salama mengatakan Jakarta mewaspadai kenaikan kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang terpantau lebih tinggi pada 2023. Sampai Mei 2023, ada 1.528 kasus gigitan hewan penular rabies.
Saat ini Dinkes DKI menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk penanganan orang mengalami GHPR yakni RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara.
"Memang ada tren kenaikan kasus GHPR dari laporan rumah sakit di Jakarta pada tahun 2023 dibandingkan 2022," ujar dr Ngabila.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Ungkap Risiko Penularan Rabies di DKI, Seserius Apa Sih?"