Hagia Sophia

21 June 2023

Kini Banyak Anak di Bawah Umur Main Roleplay, Waspadai Dampaknya

Ilustrasi anak main sosial media (Foto: Getty Images/AlexanderFord)

Permainan roleplay di media sosial belakangan menjadi trending topik. Hal ini bermula dari video viral seorang anak perempuan yang kedapatan bermain roleplay oleh sang ayah. Setelah ditelusuri lebih jauh, si anak ternyata melakukan roleplay yang tak 'pantas' untuk seusianya bersama orang-orang yang tidak dikenalnya.

Roleplay diambil dari kosa kata bahasa Inggris yang berarti 'bermain peran'. Menurut kamus Cambridge, roleplay adalah kegiatan berpura-pura menjadi karakter tertentu, dan berperilaku serta bereaksi seperti karakter tersebut.

Di sosial media, seperti TikTok, roleplay adalah permainan yang dilakukan dengan cara berpura-pura menjadi orang lain, baik itu kartun, selebritas, atau orang terkenal lainnya untuk memperoleh kesenangan. Mereka yang memainkan roleplay di sosial media disebut roleplayer yang artinya pemain roleplay.

Apa saja dampak negatif game roleplay di TikTok?

Dikutip dari Good Therapy, roleplay online cenderung memakan waktu lebih lama dan membutuhkan investasi emosional yang kuat. Permainan ini mendorong pemain menjadi sebuah karakter. Seringkali karakter yang dimainkan sangat berbeda dari kepribadian pemain di kehidupan nyata.

Permainan ini sering tidak memiliki titik akhir. Roleplay dapat dimainkan selama berjam-jam, berhari-hari, bahkan bertahun-tahun dengan karakter yang berjejaring dengan orang lain untuk mengembangkan dunia virtual yang mungkin terasa lebih nyaman daripada dunia nyata.

Ciri khas dari roleplay adalah pemain mengadopsi persona untuk karakter yang dimainkan. Pemain dapat menulis kisah hidup karakter mereka, memilih penampilan khusus karakter, dan menggunakan berbagai macam ciri kepribadian.

Namun, persona baru ini dapat menjadi masalah bagi beberapa pemain. Seorang pemain yang merasa terisolasi atau tidak puas dengan kehidupan nyata mungkin lebih tertarik pada karakter dan teman-teman karakter tersebut. Pemain yang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk roleplay meninggalkan pengembangan pribadi dan kehidupan sosial.

Adapun dampak negatif dari roleplay lainnya, seperti:

1. Efek Bagi Hubungan
Universitas Brigham Young menemukan 75 persen pemain roleplay berharap pasangannya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk bermain game. Beberapa pemain bahkan mengembangkan hubungan romantis untuk karakter mereka saat bermain game, dan ini mengganggu hubungan dengan pasangan di kehidupan nyata.

Namun, studi yang sama juga menemukan 76 persen pasangan yang bermain roleplay bersama percaya itu memperkuat hubungan mereka. In membuat hubungan terasa baru dan segar.

2. Sifat Adiktif
Roleplay bisa membuat pemainnya kecanduan. Pemain yang sukses umumnya harus menghabiskan banyak waktu untuk berjejaring dengan pemain lain. Komitmen waktu ini meningkatkan kemungkinan seorang pemain menjadi kecanduan. Tekanan dari pemain lain untuk terus memainkan permainan membuat sulit untuk menarik diri.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Marak Anak di Bawah Umur Main Roleplay, Waspadai Dampak Negatifnya"