 |
| Ciri-ciri anjing yang terpapar rabies. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila Chernetska) |
Beberapa waktu lalu, video anak perempuan berusia 5 tahun di Buleleng, Bali, sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, anak itu terlihat kejang-kejang dan takut air (hidrofobia) akibat terinfeksi virus rabies.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan anak tersebut meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di RSUD Buleleng. Anak tersebut digigit anjing peliharaannya satu bulan lalu.
"Anak perempuannya sudah tidak bisa minum, gelisah, dan takut angin," demikian konfirmasi dr Nadia kepada detikcom, beberapa waktu lalu.
Anak itu terkena gigitan anjing dan menimbulkan sejumlah goresan luka. Luka tersebut hanya dicuci dengan sabun.
Malangnya, anjing peliharaan tersebut tidak divaksin rabies. Padahal, kasus rabies di Bali hingga Mei 2023 mencapai 19.035 kasus.
"Vaksinasi pada anjing 55 persen, sebetulnya tersedia di Dinas Kesehatan," ungkapnya.
Ciri-ciri Anjing Rabies
Dikutip dari laman Kementerian Pertanian RI (Kementan), rabies merupakan infeksi virus pada otak dan sistem saraf yang berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Penyakit ini juga disebut 'anjing gila' yang ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau air liur.
Rabies merupakan penyakit zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya). Begitu gejala klinis muncul, tingkat kematiannya (fatality rate) bisa mencapai 100 persen.
Penyakit rabies ditemukan di banyak tempat. Setiap tahunnya, penyakit ini menyebabkan kematian lebih dari 50 ribu manusia dan jutaan hewan di seluruh dunia.
Berikut adalah ciri-ciri anjing rabies:
- Terlihat gelisah atau takut.
- Cepat marah dan mudah menyerang orang.
- Demam.
- Mulut berbusa.
- Tidak napsu makan.
- Lemah.
- Kejang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ciri-ciri Anjing Rabies, Picu Anak di Bali Meninggal usai Digigit"