Ilustrasi. Foto: iStock |
Beberapa gejala penyakit diabetes yang paling sering terdengar adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus terus-menerus. Rupanya di samping itu, bau mulut juga bisa menjadi salah satu tanda penyakit gula. Memang seperti apa hubungannya?
Dikutip dari Mirror News UK, penelitian sebelumnya sempat menemukan, ada dua aspek terkait bau mulut yang yang bisa menyebabkan diabetes, yakni penyakit periodontal dan tingginya kadar keton dalam darah.
Penyakit periodontal seperti gingivitis merupakan kondisi peradangan yang dapat menyerang gigi dan tulang. Kondisi ini mempengaruhi metabolisme sehingga memperburuk gejala diabetes yang sudah ada. Sebuah studi pada 2013 di Journal of Dental and Medical Sciences menemukan bahwa sepertiga pasien diabetes juga menderita penyakit periodontal.
Selain itu, tingginya kadar keton dalam darah dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik (DKA). DKA paling sering ditemukan pada pasien diabetes tipe satu, yang kadar gulanya tidak terkendali. Tanda-tanda DKA lainnya termasuk bau pada napas, sakit perut, dan lebih sering buang air kecil.
Pasien Diabetes 'Moody'
Selain itu, perubahan suasana hati secara cepat juga bisa menandakan adanya penyakit gula. Sebab, kadar gula darah yang tidak stabil membuat beberapa orang mengalami emosi yang naik turun.
"Gula darah tinggi juga meniru gejala depresi seperti rendahnya dorongan energi dan keinginan untuk tetap di tempat tidur," jelas pihak UNC Health Wayne dikutip dari Mirror News UK.
Mengacu pada NHS, gejala umum diabetes lainnya berupa sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan, dan penurunan massa otot. Pada beberapa kasus, pasien juga mengalami sariawan, serta gatal di area sekitar penis dan vagina.
"Sangat penting untuk diabetes untuk diagnosis sedini mungkin karena kemungkinan akan bertambah buruk jika tidak diobati dan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Nanjak"