Hagia Sophia

23 September 2023

Awalnya Ngeluh Sakit Gigi, Tapi Meninggal Karena Edema Paru

Foto ilustrasi: Thinkstock

Seorang pria di Argentina meninggal dunia beberapa jam karena sakit gigi. Ini terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Villa Regina, Argentina.

Awalnya, pria bernama Diego Soto mengunjungi rumah sakit pada 6 Juni 2023. Setelah mendapatkan perawatan suntikan dari dokter, Soto kembali ke rumah.

Namun, keesokan paginya pria 23 tahun itu ditemukan meninggal dunia. Dari hasil autopsi awal, penyebab kematiannya disebut karena edema paru akut.

Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan yang tidak normal di paru-paru. Edema paru yang timbul tiba-tiba atau akut, adalah keadaan darurat medis yang dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera.

Hal ini dapat menyebabkan gagal napas dan serangan jantung. Gejala edema paru antara lain kesulitan bernapas, batuk berbusa dan lendir encer, mengi, dan dada terasa sesak.

Namun, pihak keluarga Soto yakin bahwa kerabatnya itu menjadi korban malpraktik. Hal ini membuat mereka menuntut adanya penyelidikan penuh atas insiden tersebut.

"Dia sehat. Dia suka berolahraga, mengendarai sepeda, dan suka berlari. Dia orang yang sangat aktif," kata rekan Soto, Abril Suárez, dikutip dari Newsweek, Jumat (22/9/2023).

Menurut Suarez, Soto tidak memiliki kondisi kesehatan apapun sebelum kejadian tersebut. Bahkan, Soto juga baru saja menyelesaikan serangkaian pemeriksaan kesehatan di perusahaan tempatnya bekerja.

Melihat itu, Suarez juga meyakini rekannya itu menjadi korban malpraktik.

"Kami yakin ada malpraktek, dan itulah sebabnya kami menunggu hasil otopsi untuk dapat menyatakan bahwa memang demikian," ungkap Suárez.

Kondisi Soto Pasca Menerima Pengobatan Gigi

Suarez menjelaskan kondisi Soto setelah mendapat perawatan gigi. Namun, tiba-tiba Soto terbangun ketakutan. Pria 23 tahun itu mengatakan tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

"Kemudian dia terbangun dalam keadaan ketakutan dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak bisa bergerak," beber Suarez.

"Kami memutuskan untuk menelepon orang tuanya. Dia sadar dan sadar, kami bahkan berbicara dengan orang tuanya," lanjutnya.

Saudara dari Soto, Octavio Soto, mengatakan pria itu tidak bisa merasakan kaki atau lengannya. Pihak keluarga akhirnya memanggil ambulans, namun Soto dibawa ke rumah sakit dengan mobil karena penundaan.

Dokter di rumah sakit mulai memberikan perawatan. Tetapi, tak lama setelah jam 6 pagi pada tanggal 7 Juni dia dinyatakan meninggal.

"Mereka tidak pernah menjelaskan kelumpuhannya kepada kami atau apa pun yang mungkin terjadi padanya. Kami yakin ada malpraktik," ungkap Suarez.

"Kami mengajukan pengaduan dan meminta autopsi, namun pada awalnya dokter tidak ingin melakukan hal tersebut, dan dia mengatakan kepada kami bahwa rumah sakit tidak akan mengambil alih hal tersebut," sambungnya.

Dalam keterangannya, Kementerian Kesehatan Argentina menyebutkan Soto diberi suntikan diklofenak dan deksametason. Itu merupakan senyawa anti inflamasi yang cenderung tidak menimbulkan efek samping serius.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mengeluh Sakit Gigi, Pria 23 Tahun Malah Meninggal karena Edema Paru"