Hagia Sophia

07 October 2023

Malaysia Mulai Waspada Terhadap Kemunculan Disease X

Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage

Disease X menjadi penyakit yang dikhawatirkan banyak ahli pasca pandemi COVID-19 menewaskan hampir 7 juta orang di dunia. Pasalnya, banyak yang memprediksi kemunculan penyakit ini bisa jadi 10 kali lebih mematikan ketimbang COVID-19.

Malaysia belakangan ikut mewaspadai disease X. Pasalnya, negeri Jiran tersebut termasuk salah satu yang sudah 'digempur' sejumlah penyakit mematikan bahkan virus Nipah. Seperti diketahui, virus Nipah memiliki angka kematian amat tinggi hingga 70 persen.

"Dan kami yakin dapat menanganinya secara efektif berdasarkan pengalaman kami menangani wabah penyakit sebelumnya, termasuk COVID-19, virus Nipah, SARS, dan MERS-CoV," beber Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Muhammad Radzi Abu Hassan, dikutip dari The Star, Jumat (10/6/2023).

Menurutnya, sistem kesehatan Malaysia saat ini terus diperkuat. Jika negaranya berhasil mengidentifikasi suatu penyakit yang berpotensi menjadi disease X, informasi mengenai wabah akan selalu dikomunikasikan secara terbuka ke publik.

"Pada saat yang sama, masyarakat perlu mendapatkan informasi dan bersiap menghadapi penyakit tersebut, termasuk mengikuti pedoman kesehatan, praktik kesehatan yang baik, dan mendapatkan informasi terkini mengenai penyakit tersebut," kata Muhammad Radzi.

Disease X merupakan nama dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 untuk patogen yang tidak diketahui dan berpotensi menyebabkan epidemi di seluruh dunia.

Meskipun sifat dan waktu terjadinya Disease X belum dapat diidentifikasi, dilaporkan para ahli kesehatan telah menyuarakan kekhawatiran mengenai dampak penyakit tersebut.

Di sisi lain, saat ini pemerintah Malaysia berkutat menekan kasus penyakit tidak menular yang relatif tinggi di negaranya. Misalnya kelebihan berat badan atau obesitas, kurang lebih 50,1 persen warganya melaporkan masalah ini.

Tren obesitas juga terlihat dalam survei kesehatan dan morbiditas nasional Malaysia pada 2019. Satu dari tiga siswa mengalami masalah tersebut, dengan peningkatan prevalensi di kalangan siswa berusia 10 hingga 17 tahun, dari 26,9 persen pada tahun 2012 menjadi 30,4 persen pada 2017.

Pemerintah juga merilis panduan diet Malaysia untuk mengatasi masalah gizi di kalangan wanita usia subur antara 15 hingga 49 tahun.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Malaysia Bersiap Hadapi Kemunculan Disease X!"