Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/kan2d |
Sekitar 34 siswa di SDN Jati 3, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Bandung, mengalami keracunan massal pada Selasa (26/9/2023). Salah satu di antaranya meninggal dunia.
Puluhan siswa itu mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan cimin. Mereka kemudian dilarikan ke puskesmas hingga rumah sakit di Cimahi dan di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dilaporkan para korban keracunan massal ini tidak langsung bertumbangan. Para korban mulai mengalami keracunan sekitar 1-2 hari setelah mengkonsumsi makanan tersebut.
Dari hasil uji laboratorium sampel bahan baku cimin atau aci mini yang dilakukan di Labkesda Jawa Barat, ternyata positif mengandung bakteri bacillus cereus. Kabid P2P Dinkes Jabar Rochadi mengatakan bakteri itu bisa menyebabkan seseorang mual dan muntah.
"Untuk hasilnya memang ada beberapa bakteri dan jamur. Tapi kalau dilihat memang tendensi membuat diare itu yang bacillus cereus (bakteri) yang di bahan bakunya di terigu dengan tepung singkongnya kalau dilihat dari hasil lab," kata Kabid P2P Dinkes Jabar Rochadi yang dikutip dari detikJabar, Jumat (6/10/2023).
"Salah satunya bikin mual dan muntah, diare (jika dikonsumsi) karena dia (bakteri) ngeluarin toksin, dan toksinnya itu yang bisa menyebabkan diare," jelasnya.
Selain itu, bakteri tersebut juga bisa berdampak lebih parah pada seseorang dengan daya tahan tubuh lemah. Hal itu akan membuat bakteri lebih dominan di dalam tubuh.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terungkap Hasil Lab 34 Siswa SD Keracunan Cimin, Ternyata Positif Kena Bakteri"