Suhu panas ekstrem terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. (Foto: Grandyos Zafna) |
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sepekan terakhir terjadi cuaca panas ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. Di Jawa Barat dan Jawa Tengah bahkan suhu sempat menyentuh 38 derajat celcius.
"Suhu maksimum tertinggi selama periode tersebut ada yang mencapai hingga 38,0 derajat celcius yang terukur di Kantor Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 25 dan 29 September 2023, serta di Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat pada tanggal 28 September 2023," kata Guswanto melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/9/2023).
Sementara itu di Jabodetabek, suhu berkisar antara 35-37,5 derajat celcius. BMKG menyebut tingkat pertumbuhan awan sangat minim sehingga cuaca bisa sangat terik di siang hari.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Darma mengingatkan dalam memproteksi kulit dari paparan sinar UV akibat panas matahari, jangan lupa untuk memakai sunscreen atau tabir surya. Penggunaan sunscreen penting untuk mencegah dan meminimalisir efek buruk dari fotoaging atau kerutan dan fotokarsinogenesis.
"Penting untuk mengaplikasikan ulang tabir surya untuk mencegah efek radiasi karena tabir surya hanya bertahan tidak lebih dari 3-4 jam tanpa pengulangan," kata dr Darma saat dihubungi detikcom, Minggu (1/10).
Paparan sinar matahari langsung menghasilkan ultraviolet UVA dan UVB yang bisa berbahaya untuk kulit. Tanpa proteksi, sinar UVA menyebabkan kulit mengalami aging atau penuaan secara lebih cepat.
Sementara paparan UVB dapat menyebabkan sunburn, kerusakan sel kulit ringan sampai melanoma.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Panasnya Kebangetan, Dokter Kulit Wanti-wanti Jangan Skip Sunscreen!"