Foto: Getty Images/MTStock Studio |
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia. Dalam data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.
Serangan jantung bisa terjadi pada pria dan wanita. Hanya saja terkadang gejala serangan jantung bisa berbeda antara pria dan wanita.
Chief Medical Officer for Prevention for the American Heart Association Dr. Eduardo Sancez mengatakan sangat penting memahami tanda-tanda gejala serangan jantung untuk meminimalisir perburukan kondisi.
Dia menjelaskan gejala umum serangan jantung pada pria antara lain nyeri dada seperti tertekan, nyeri pada rahang, leher, atau punggung, mual atau muntah, dan sesak napas.
"Banyak wanita mungkin mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada," katanya dikutip dari Medical Daily.
Gejala serangan jantung pada wanita yang paling umum adalah merasa sesak. Selain itu banyak laporan menemukan wanita cenderung merasa nyeri leher, punggung, bahu, rahang, sesak nafas, nyeri di lengan, berkeringat, mual, muntah dan pusing.
Lainnya, mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit perut, gangguan pencernaan, mulas, dan kelelahan ekstrem bahkan beberapa minggu sebelum terkena serangan jantung.
"Namun, para ahli mengatakan wanita lebih cenderung mengabaikan tanda-tanda serangan jantung karena mengira mereka adalah kondisi yang tidak mengancam jiwa dan tidak berhubungan dengan jantung, seperti refluks asam, flu, stres, dan kecemasan," jelasnya.
Meskipun angina atau nyeri dada adalah tanda umum dan awal serangan jantung, penyakit ini juga dapat dikaitkan dengan kondisi seperti pankreatitis, pneumonia, atau serangan panik. Penting untuk diketahui bahwa hanya 20 persen kasus nyeri dada yang diidentifikasi sebagai serangan jantung.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kenali Perbedaan Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita"