Hagia Sophia

07 April 2023

Asal-Usul Virus COVID-19 Masih Menjadi Perdebatan Ahli

Foto: Getty Images/iStockphoto/oonal

Peneliti di China meyakini, asal-usul COVID-19 tidak bisa dikaitkan secara pasti dengan pasar di Wuhan. Mengingat, beberapa kasus pertama diketahui muncul di kawasan pasar tersebut.

Temuan dari sampel yang diambil lebih dari tiga tahun lalu telah menimbulkan perdebatan sengit bulan lalu, setelah para peneliti China secara singkat mengunggah data tersebut dalam database genomik akses terbuka. Sekelompok akademisi luar yang menjalankan analisis menyimpulkan bahwa temuan tersebut adalah data terkuat yang mendukung teori bahwa virus Corona menyebar dari hewan ke manusia di pasar.

Namun dalam sebuah laporan yang diterbitkan di jurnal Nature, para peneliti China tidak setuju.

"Bukti yang diberikan dalam penelitian ini tidak cukup untuk mendukung hipotesis semacam itu," menurut penulis yang dipimpin oleh George Gao dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Viral di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China di Beijing, dikutip dari Japan Times, Kamis (6/4/2023).

Di samping itu, penelitian mengkonfirmasi keberadaan anjing rakun dan hewan lain yang rentan terhadap virus di pasar. Namun menurut peneliti China, sampel tersebut tidak dapat membuktikan bahwa hewan tersebut benar-benar terinfeksi. Bahkan jika benar ada hewan yang terinfeksi, penelitian tidak mengesampingkan kemungkinan penularan virus Corona dari hewan ke manusia.

Asal-usul COVID-19 memicu perdebatan sengit beberapa waktu terakhir. Terlebih setelah anggota parlemen AS dari Partai Republik dan lainnya menuduh bahwa virus yang mengganggu secara global itu bocor dari laboratorium di China. Sementara pejabat di China menyinggung dugaan, virus tersebut masuk ke China melalui makanan impor.

Peneliti di China menyebut, mungkin saja manusia telah membawa virus ke pasar, atau virus tersebut masuk ke kawasan China dari produk yang dibekukan atau didinginkan.

"Asal usul virus tidak dapat ditentukan dari semua analisis yang tersedia sejauh ini," beber peneliti.

"Lebih banyak pekerjaan, yang melibatkan upaya terkoordinasi secara internasional, diperlukan untuk menyelidiki potensi asal mula SARS-CoV-2," pungkasnya.

Gao dan rekan-rekannya mengumpulkan 1.380 sampel dari pasar sepanjang Januari dan Maret 2020, dan menganalisisnya untuk bukti virus Corona. Virus tersebut ditemukan di 73 dari hampir 1.000 sampel lingkungan, sebagian besar diambil dari sudut barat daya pasar tempat dugaan penjualan ilegal satwa liar.

Meskipun ada bukti bahwa sejumlah hewan termasuk anjing rakun dapat menjadi spesies inang potensial di pasar, peneliti juga menemukan sebagian sampel negatif virus.





























Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "Peneliti China Bantah Asal Usul COVID-19 dari Pasar Wuhan, Ini Temuannya"