Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul) |
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran terkait peningkatan kewaspadaan penyakit dari virus Nipah yang menyebar di India dan beberapa negara lainnya seperti Malaysia. Hal tersebut tertulis dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan No. HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah.
Kemenkes menuturkan bahwa hingga saat ini virus Nipah belum terdeteksi di Indonesia. Namun potensi penyebarannya ke Tanah Air sangat besar dan harus diwaspadai.
"Mengingat letak geografis Indonesia berdekatan dengan negara yang melaporkan wabah, sehingga kemungkinan risiko penyebaran dapat terjadi," ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr dr Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari rilis pers, Selasa (26/9/2023).
Melalui Surat Edaran tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan daerah, dan fasilitas layanan kesehatan diminta untuk terus melakukan pemantauan. Selain itu, peningkatan pengawasan pada orang, alat angkut, barang bawaan, dan binatang pembawa penyakit penyakit di pelabuhan dan bandara juga dilakukan.
Kemenkes mengatakan bahwa langkah serupa dilakukan di pos lintas batas negara, terutama perbatasan dengan negara yang terjangkit.
Lebih lanjut terkait surat edaran tersebut, Kemenkes menuturkan bahwa kewaspadaan dini dari virus Nipah juga ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan melalui pemantauan kasus sindrom akut dengan gejala pernapasan akut, kejang, atau penurunan kesadaran pada seseorang yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit virus Nipah.
Hasil laporan kasus yang ditemukan harus dilaporkan oleh fasyankes kepada Kemenkes melalui Dirjen P2P. Selain itu, spesimen kasus suspek virus Nipah akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan Kemenkes menuturkan bahwa investigasi akan dilakukan dalam 1 x 24 jam termasuk pelacakan kontak erat.
Sebelumnya dilaporkan bahwa virus Nipah mulai memakan korban tewas di India. Dari enam orang yang teridentifikasi positif virus Nipah di India, dua di antaranya meninggal dunia.
Virus Nipah disebut memiliki angka kematian hingga 75 persen, namun penularannya sejauh ini tidak secepat COVID-19. Penyebaran virus Nipah terjadi melalui kontak cairan dengan hewan maupun manusia yang terpapar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Pastikan Virus Nipah Belum Masuk Indonesia!"