Foto ilustrasi: Thinkstock |
Hari Natal dan Tahun Baru menjadi momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat lainnya. Satu kegiatan yang tidak akan terlewatkan adalah makan bersama.
Tak jarang, makanan yang dikonsumsi saat Natal dan Tahun Baru identik dengan daging. Jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa meningkatkan kadar kolesterol tinggi.
Kolesterol yang tinggi semakin lama akan menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, hingga membuat aliran darah terhambat. Kondisi itu sangat berisiko timbulnya stroke dan penyakit jantung.
Dikutip dari laman People, pada sebagian orang kadar kolesterol yang tinggi kerap tidak menunjukkan gejala atau bersifat 'silent'. Salah satu cara untuk memastikannya adalah dengan menjalani tes darah.
Pemeriksaan kolesterol yang dilakukan secara rutin sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit lain. Misalnya seperti penyakit jantung, diabetes, atau memiliki keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi.
Meski banyak dialami kelompok lanjut usia, ternyata banyak orang dewasa muda yang memiliki kolesterol tinggi. Terlebih mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.
Gejala Kolesterol Tinggi yang Wajib Diwaspadai
Gejala kolesterol tinggi umumnya tak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun penumpukan plak di beberapa bagian tubuh akibat kolesterol bisa menimbulkan keluhan kesehatan. Adapun gejalanya, seperti:
Nyeri Dada
Arteri yang tersumbat menyebabkan darah tidak dapat mengalir dengan sempurna ke jantung. Akibatnya, penerimaan oksigen akan berkurang dan kinerja organ vital lain menurun. Pengidapnya harus berwaspada karena ini merupakan salah satu gejala dari serangan jantung dan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Kelelahan
Pengidap kolesterol tinggi, termasuk di usia muda, akan cepat merasa lelah bahkan ngantuk meski tidak melakukan aktivitas berat. Ini karena penumpukan trigliserida (lemak) dalam tubuh dan penurunan kadar oksigen akibat sumbatan aliran darah ke otak.
Nyeri Otot
Pengidap kolesterol tinggi kerap merasakan nyeri otot dan mudah pegal-pegal. Kondisi ini sering menyerang di bagian kaki sehingga seseorang kali mengalami kesemutan atau mungkin hilang keseimbangan.
Pusing dan Sakit Kepala
Penumpukan plak yang tidak segera diatasi akan menjalar ke pembuluh darah otak sehingga menyebabkan sakit kepala.
Sesak Napas
Plak yang bersarang di pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit jantung. Sesak napas adalah tanda awal kemunculan gangguan kardiovaskular, seperti serangan jantung, penyakit arteri perifer, ataupun gagal jantung.
Berat Badan Naik
Lemak yang tertimbun dalam tubuh menyebabkan berat badan naik. Secara tidak sadar, seseorang berpeluang terkena obesitas dan diabetes karena gula darah tidak terkontrol.
Impotensi
Impotensi hanya bisa terjadi pada pria karena penumpukan plak juga memengaruhi aliran darah ke penis. Kondisi ini menciptakan gangguan ereksi sehingga memengaruhi gairah seksual.
Kaki Bengkak
Dikutip dari laman Health, orang dengan kolesterol tinggi juga berisiko mengalami aterosklerosis, yakni kondisi saat plak menumpuk di arteri kaki dan tungkai. Kondisi ini menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD).
Salah satu gejala dari PAD adalah edema atau pembengkakan pada kaki. Namun, pembengkakan biasanya terjadi saat seseorang tidak bergerak.
Sakit Kaki
Nyeri atau sakit pada kaki menjadi gejala umum dari PAD. rasa sakit ini bisa terjadi dengan atau tanpa aktivitas dan bisa terasa seperti kesemutan di kaki.
Nyeri ini sering terjadi di betis, kaki, paha, hingga bokong. Selain itu, bisa disertai dengan kram atau rasa berat yang melebihi rasa sakit.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kalap makan Daging saat Nataru Bisa Picu Kolesterol Tinggi, Waspadai Gejalanya"