Hagia Sophia

01 February 2024

Beberapa Jenis Racun yang Mematikan dan Sulit Dideteksi

Foto ilustrasi: iStock

Sejumlah zat memiliki efek beracun. Terdapat zat racun yang bisa ditolerir jika mengenai tubuh dalam jumlah kecil.

Akan tetapi, ada pula racun yang menyebabkan kematian meski sedikit saja masuk ke dalam tubuh. Bahkan tak jarang zat-zat ini sengaja digunakan untuk melakukan kejahatan. Kira-kira, apa saja racun yang mematikan ya?

Racun Mematikan yang Sulit Terdeteksi

Sejumlah racun bisa bikin nyawa melayang, beberapa di antaranya sebagai berikut.

1. Arsenik
Kamu mungkin sudah pernah mendengar arsenik, bukan? Ya, karena zat satu ini cukup banyak digunakan sebagai 'senjata' pembunuhan.

Menukil laman Nerdfighteria, arsenik merupakan sejenis unsur yang disebut metaloid. Zat ini umum ditemukan di kerak bumi. Jika arsenik bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu, maka zat ini dapat sangat beracun.

Ketik arsenik dalam dosis kecil dicampur ke makanan atau minuman, ia tidak akan mengeluarkan bau, warna, maupun rasa. Setelah zat ini masuk ke tubuh maka bisa memunculkan gejala keracunan yang parah dan fatal. Dalam jangka waktu lebih lama akan mengakibatkan kematian.

2. Sianida
Sianida terbuat dari atom karbon yang ada pada atom nitrogen. Racun sianida bisa memiliki beberapa bentuk: hidrogen sianida berbentuk cairan biru pucat dan tidak berwarna, serta natrium dan kalium sianida yang berupa bubuk putih.

Sianida berpotensi mematikan jika terhirup atau tertelan karena zat ini dengan cepat akan masuk ke aliran darah. Dalam dosis besar, racun ini dapat membuat tubuh kewalahan karena sianida bisa mencegah sel menggunakan oksigen.

Pada akhirnya, sel tubuh akan mati dan organ-organ penting seperti jantung serta saraf akan terpengaruh. Gejala mulai dari lemah, kejang, kesulitan bernapas, hingga serangan jantung dapat muncul sehingga nyawa bisa melayang.

Pada bentuk dan dosis tertentu, sianida bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam bahkan menit.

3. Talium
Dilansir CDC, talium adalah logam lunak, berat, dan tidak elastis. Logam ini tidak memiliki rasa dan bau sehingga sudah banyak digunakan sebagai racun yang sulit terdeteksi sejak pertama kali ditemukan pada 1861. Talium dapat ditemukan di lapisan kerak bumi.

Talium bisa sangat mematikan. Ketika tertelan, terhirup, atau terserap ke kulit dan masuk ke tubuh meski sedikit saja, logam ini akan merusak lapisan saluran pencernaan. Sehingga gejala sakit perut, diare, dan muntah-muntah dapat muncul.

Tidak seperti racun lainnya, talium bekerja lebih lambat tapi bukan berarti mudah terdeteksi. Karena perkembangannya yang lama itu, para dokter tidak berpikir untuk mengujinya lewat medis sehingga nyawa korban bisa saja sudah tidak tertolong.

4. Polonium-210
Polonium-210 dapat ditemukan dalam bijih uranium dan logam ini biasa digunakan dalam produk reaktor nuklir. Ketika diolah menjadi senyawa yang tidak berasa, tak berbau, dan mudah larut dalam air, polonium-210 menjadi lebih mematikan daripada sianida.

Mengutip laman DW, dosis mematikan polonium-210 bisa sebesar 100 nanogram (ng) saja. Untuk menghasilkan 100 ng logam ini diperlukan ratusan kilogram bijih uranium mentah.

Sejumlah negara berkekuatan nuklir adalah yang mampu memproduksi polonium dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk pembunuhan massal.

5. Etilen Glikol
Etilen glikol merupakan bahan yang banyak digunakan di mobil. Ini diketahui memiliki rasa manis tapi hati-hati karena etilen glikol termasuk zat beracun sehingga sebaiknya jangan sampai dimakan.

Usai menelan etilen glikol, seseorang mungkin akan terlihat baik-baik saja. Namun sebenarnya, di dalam tubuhnya sedang tidak sedang baik-baik saja. Setelah beberapa jam, ia akan mulai pusing, muncul masalah perut, bahkan sampai mengalami koma.

Etilen glikol akan menghasilkan asam glikolat yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya seperti asidosis metabolik. Ini terjadi saat darah dalam tubuh menjadi terlalu masam sehingga sistem metabolisme tidak berfungsi dengan baik.

Racun ini juga dapat menciptakan kristal kalsium oksalat di ginjal yang bisa merobek organ ginjal.

6. Strychnine
Strychnine atau striknina termasuk racun yang kuat. Bentuknya bubuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan memiliki rasa pahit. Zat ini berasal dari tanaman Strychnos nux-vomica yang dapat ditemukan di Asia bagian selatan dan Australia.

Dulunya, strychnine digunakan untuk mengobati banyak penyakit. Kini, zat ini dipakai sebagai pestisida terutama untuk membunuh tikus.

Hanya dalam jumlah kecilnya saja, strychnine dapat menghasilkan efek yang serius pada manusia. Zat ini dapat masuk ke dalam tubuh dengan dihirup, disuntikkan langsung ke pembuluh darah, atau diminum.

Keracunan strychnine dapat menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan, bahkan bisa mengarah ke kematian.

7. Risin
Racun berbahaya selanjutnya ada risin. Risin berasal dari biji tanaman minyak jarak Ricinus communis yang diekstrak. Hanya beberapa miligram dari risin sudah bisa membunuh seseorang saat dihirup, ditelan, maupun disuntikkan.

Ketika risin masuk ke dalam tubuh, zat ini mencegah produksi protein penting. Akibatnya, sistem saraf pusat dan sejumlah organ seperti ginjal serta hati akan gagal berfungsi. Dan dalam beberapa hari, syok kardiovaskular atau kegagalan banyak organ akan terjadi.

Itulah sederet racun yang sulit terdeteksi dan mampu menyebabkan kematian. So, harap berhati-hati di mana pun dan dalam kondisi apa pun kamu berada, ya.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Ini 7 Racun Mematikan dan Berbahaya yang Sulit Terdeteksi"