Hagia Sophia

27 January 2024

Temuan Kemenkes Terkait Hasil Skrining Kasus Baru Polio

Vaksinasi polio cegah KLB. (Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu memastikan tidak ada kasus baru lumpuh layuh akut yang ditemukan di tiga wilayah Indonesia berstatus kejadian luar biasa (KLB), yakni Sampang, Pamekasan, hingga Klaten. Namun, pihaknya melakukan skrining sebagai kehati-hatian penularan virus ke wilayah lain.

Dari masing-masing daerah diambil 30 sampel sebagai gambaran acak menunjukkan situasi polio di ketiga wilayah tersebut. Hasil yang ditemukan di Sampang, teridentifikasi sembilan anak positif polio meski tidak bergejala.

"Tiga wilayah itu apakah ada temuan kasus baru? Kalau kasus baru tidak ada, tapi virus itu yang sudah kita periksa, kita kejar, mencari di anak-anak yang sehat sekitar situ, kita periksa ke laboratorium, dari sampel 30 anak, 9 orang sudah ada positif meskipun mereka tidak bergejala," beber Maxi dalam konferensi pers Senin (25/1/2024).

"Itu menandakan bahwa virus sudah bersirkulasi di wilayah itu, jadi kita juga kejar sampel di situ," sambungnya.

Polio tidak hanya kembali muncul di Indonesia, melainkan Pakistan hingga Afghanistan. Karenanya, pemerintah sudah melakukan SUB PIN polio, imunisasi massal di wilayah KLB dengan cakupan sudah melampaui 70 persen.

Ke depan, pemerintah juga mempertimbangkan untuk tidak lagi memberikan vaksinasi polio oral, menjadi hanya menggunakan inactivated polio vaccine (IPV).

"Tapi itu butuh proses, kita lagi mengkaji bersama iTAGI, juga memasukkan IPV menjadi juga hexavalent, itu sehingga sekali suntik. Karena lebih dari 20 negara sudah menggunakan hexavalent," tuturnya.

"Kita memang akan beralih ke situ, tahun ini kita akan coba, tapi butuh waktu," pungkas dia.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes RI Ungkap Hasil Skrining Kasus Baru Polio, Ini Temuannya"