istimewa |
Kementerian Kesehatan RI melaporkan total kematian petugas pemilu 2024 terus bertambah, berdasarkan data di Rabu (20/2/2024) tercatat 94 orang meninggal. Kematian terbanyak masih berasal dari anggota KPPS.
"Ada penambahan ya kematian menjadi 94 kasus," demikian konfirmasi Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom, Rabu (21/2/2024).
Belum ada rincian terbaru penyebab meninggalnya kematian petugas pemilu. Namun dari data terakhir yang dilaporkan, penyakit jantung berada di posisi pertama pemicu meninggalnya petugas pemilu.
Hal ini sejalan dengan data skrining kesehatan para petugas pemilu yang didominasi memiliki riwayat komorbid penyakit jantung koroner, diabetes melitus, sampai hipertensi.
Pemerintah sebetulnya sudah melakukan mitigasi atau pencegahan agar kasus fatal tidak terus bertambah seperti proses pemilu lima tahun sebelumnya. Strategi yang dilakukan yakni dengan membatasi usia lansia dan riwayat komorbid untuk tidak dilibatkan dalam petugas pemilu.
Sayangnya, di beberapa daerah masih banyak dilaporkan kekurangan SDM yang kemudian mengizinkan kelompok tersebut untuk bertugas.
Di sisi lain, selain komorbid, jam kerja berlebihan petugas pemilu juga memicu kasus fatal. Bahkan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, jam kerja mereka sudah bak Kopassus.
"Saya dengar ada yang (kerja) sampai 10 jam, sampai 15 jam. Ini kan sudah kerja kayak tentara Kopassus. Kerjanya kayak yang benar-benar khusus dan berat," ujar Menkes Budi pada awak media di kantor Kemenkes Jakarta Selatan Senin (19/2/2024).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Update Kemenkes, Kematian Petugas Pemilu 2024 Bertambah Jadi 94 Orang"