Hagia Sophia

10 March 2024

Pria Ini Mengeluh Sakit Kepala Terus-terusan, Ternyata Ada Cacing Pita di Otaknya

Pria ini ngeluh migrain, ternyata ada cacing pita di kepalanya. (Foto: American Journal of Case Reports)

Seorang pria di Florida, Amerika Serikat, mengeluhkan migrain yang terus-menerus dirasakannya. Pasien yang tidak disebutkan namanya itu mencari bantuan medis setelah sakit kepala kronisnya semakin sering terjadi.

Pria 52 tahun itu sudah merasakan migrain parah selama empat bulan terakhir, dan obat-obatan yang dikonsumsinya seperti tidak bekerja dengan baik.

Merasa kondisinya tak kunjung membaik, dokter melakukan pemindaian pada kepala pria tersebut. Hasilnya menunjukkan banyak kista di kedua belah otaknya dan pembengkakan.

Para ahli penyakit menular mengkonfirmasi bahwa itu adalah akibat dari cacing pita babi yang bertelur di otaknya. Cacing itu mengiritasi jaringan di bawah tengkoraknya.

Dalam laporan ilmiahnya di American Journal of Case Reports, para ilmuwan menyiratkan kondisi pria itu berkaitan dengan kegemarannya memakan daging yang kurang matang. Itu diketahui setelah pasien memberitahu dokter tentang kesukaannya pada daging yang agak lunak.

Migrain terjadi hampir tiap minggu

Pria itu mengatakan pada dokter bahwa obat-obatan yang dikonsumsinya tidak lagi bisa mengobati migrain yang muncul hampir tiap minggu. Dia belum pernah bepergian ke luar negeri dan memang akhir-akhir ini menyukai daging babi asap (bacon) yang masih lunak dan tidak renyah.

Dari hasil CT scan dan MRI, terlihat banyak kista di kedua sisi otanya. Dia didiagnosis terkena infeksi parasit neurocysticercosis (NCC).

Kondisi ini menggambarkan saat kista larva, kantung tertutup yang berisi parasit yang belum matang, dari cacing pita babi menginfeksi bagian tubuh dan menyebabkan peradangan.

Dokter yakin parasit tersebut masuk ke tubuhnya melalui makanan yang kurang matang. Kemudian, berpindah dari usus ke otak melalui aliran darah.

"Kesukaan pasien kami terhadap daging lunak mungkin telah menyebabkan konsumsi daging yang kurang matang," tulis pada dokter dalam laporan ilmiahnya.

Gejala NCC bergantung pada lokasi dan jumlah kista yang ditemukan di otak. Namun, gejala yang paling umum adalah kebingungan, kurang fokus pada orang lain dan lingkungan sekitar, masalah keseimbangan, dan kelebihan cairan di otak atau hidrosefalus.

Para ahli yang merawat pasien juga mencatat bahwa kejang terjadi pada sekitar 80 persen pasien NCC. Gejala-gejala ini dapat muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah infeksi, paling sering saat kista mulai mati.

Para dokter mengatakan bahwa perubahan pada pasien yang mengalami migrain harus memerlukan pengujian lebih lanjut untuk menyingkirkan infeksi seperti NCC.

"Secara historis, sangat jarang ditemukan daging babi yang terinfeksi di Amerika Serikat, dan kasus kami mungkin berdampak pada kesehatan masyarakat," tulis mereka.

Pasien dibawa ke unit perawatan intensif dan diberikan kortikosteroid deksametason empat kali sehari, untuk mengurangi pembengkakan di otaknya. Ia juga diberi albendazole dan praziquantel selama dua minggu, yang digunakan untuk mengobati infeksi cacing.

Sampai akhirnya, kista pada otak pasien hilang dan migrainnya membaik.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria Ini Sering Ngeluh Migrain, Ternyata Ada Cacing Pita di Otaknya"