Hagia Sophia

10 March 2024

Kutub Utara Diprediksi Akan Alami Musim Panas Tanpa Es

Gawat, Es di Kutub Utara Diprediksi Menghilang. Foto: BBC World

Arktik atau Kutub Utara, diprediksi akan mengalami musim panas tanpa es yang melingkupinya dalam beberapa tahun ke depan. Itu dikemukakan dalam penelitian terbaru oleh ilmuwan di University of Colorado Builder.

Dipublikasikan di jurnal Nature Reviews Earth & Environment, Kutub Utara tanpa es kemungkinan terjadi 10 tahun lebih awal dari prediksi awal. Pada pertengahan abad ini, Arktik kemungkinan akan mengalami sebulan penuh tanpa es di September, ketika jumlah es di wilayah ini dalam jumlah minimum.

Kemudian pada akhir abad ini, musim tanpa es mungkin berlangsung beberapa bulan dalam setahun. Tapi bebas es di sini menurut ilmuwan, bukan berarti Kutub Utara sama sekali tidak ada esnya.

Kutub Utara disebut bebas es ketika es di lautan kuantitasnya kurang dari 1 juta kilometer persegi. Dalam beberapa tahun terakhir, laut Arktik punya sekitar 3,3 juta kilometer persegi es di bulan September.

Tim ilmuwan ini memperkirakan laut Arktik akan bebas es untuk pertama kalinya pada akhir Agustus atau awal September antara tahun 2020-an sampai 2030-an. Bisa diduga, emisi gas rumah kaca adalah penyebab utama menghilangnya es.

Fenomena ini bisa berdampak signifikan pada hewan Kutub Utara yang bergantung pada es, termasuk anjing laut dan beruang kutub. Selain itu karena air menghangat, ada kemungkinan spesies dari luar masuk ke laut Arktik dan berdampak pada ekosistem setempat.

"Tapi meskipun kondisi tanpa es ini tidak bisa dihindari, kita tetap harus menjadikan emisi serendah mungkin untuk menghindari kondisi itu berkepanjangan," cetus Alexandra Jahn, salah satu periset.

Kabar baiknya, es di Kutub Utara bisa kembali tebal jika atmosfer mendingin. "Jika kita bisa menurunkan CO2 dari atmosfer di masa depan untuk membalikkan pemanasan, es akan kembali dalam satu dekade," papar Jahn.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Gawat, Es di Kutub Utara Diprediksi Menghilang"