Cinlok dengan sepupu sendiri juga punya risiko secara kejiwaan (Foto: Getty Images/faidzzainal) |
Kumpul dengan kerabat saat lebaran bisa menghadirkan situasi tak terduga, salah satunya cinlok alias cinta lokasi dengan saudara sendiri. Lanjut atau tidak itu memang pilihan sih, tapi ada baiknya memikirkan beberapa risikonya.
Secara medis, pernikahan dengan kerabat dekat punya risiko mewariskan gen resesif yang berhubungan dengan penyakit tertentu. Bukan itu saja, kemungkinan dampak psikologis juga perlu dipikirkan jika nekat ingin menjalani asmara dengan saudara.
Menurut psikolog Veronica Adesla MPsi dari Ohana Space, pernikahan antar saudara sepupu dapat disikapi beragam tergantung kebudayaan dan faktor lingkungan dari pasangan tersebut. Sebagian keluarga menganggap bahwa menikah dengan sepupu merupakan hal yang wajar dan didukung penuh keluarga, namun ada juga yang menolak adanya pernikahan sesama sepupu.
"Tapi memang bisa jadi problem ketika lingkungannya, kemudian culture-nya tidak mendukung itu, merasa bahwa itu adalah aib. Nah, itu yang akan menjadi tekanan psikologis sendiri," kata Veronica, ketika dihubungi detikcom pada Jumat (14/4/2023).
Sebagian pasangan mungkin memilih tetap bertahan dengan omongan keluarga hingga keluarga terpaksa menyetujui adanya pernikahan dengan sepupu. Namun, ada juga pasangan yang memilih mengisolasi diri atau memisahkan diri dari lingkungan kekerabatan.
"Tapi, tentu kan balik lagi kalau kita ngomongin keluarga gitu. Sebenarnya, ini masih kerabat dekat kan, kalau misalnya terjadi sesuatu di pernikahan kitakan tetap kerabat, tetap keluarga. Jadi sekalipun pisah, pasti tetap bertemu di acara," tambahnya.
Selain itu, dampak psikologis lainnya yang dapat dialami oleh pasangan adalah ketika melahirkan seorang anak. Seperti yang diketahui, menikah dengan sepupu menyebabkan anak yang dilahirkan punya risiko mewarisi gen resesif yang kerap dikaitkan dengan penyakit tertentu. Faktor ini juga penting untuk dipertimbangkan.
Pasangan akan menghadapi situasi atau kondisi yang tidak mudah jika ternyata sang anak mengalami faktor risiko tersebut. Mereka harus mempunyai dukungan lebih untuk merawat, menjaga, dan membesarkan anaknya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cinlok dengan Sepupu saat Lebaran? Pikirkan Juga Risiko Kejiwaannya"