Hagia Sophia

23 April 2023

Saling Memaafkan Saat Lebaran Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Ilustrasi sungkeman saat lebaran (Foto: thinkstock)

Setelah salat Idul Fitri, umat Muslim biasanya melakukan silaturahmi ke sanak saudara atau orang-orang terdekatnya. Silaturahmi diidentikkan dengan maaf-memaafkan atas kesalahan yang dilakukan di masa lalu.

Tradisi saling memaafkan ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya kesehatan mental. Menurut psikolog klinis Ohana Space Arrundina Puspita Dewi, MPsi, manfaat saling memaafkan bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga diri sendiri.

"Makna memaafkan pada saat lebaran, melepaskan emosi negatif yang selama ini mengganjal di diri kita. Hal ini membantu individu untuk menghilangkan segala pikiran dan perasaan negatif terhadap orang lain yang sudah menyakiti kita dan bahkan terhadap diri sendiri," kata Arrundina ketika dihubungi detikcom, Senin (10/4/2023).

Dia menambahkan dengan melepaskan hal negatif dari diri seseorang, hidup akan lebih tenang dan bahagia. Sehingga, seseorang dapat memulai kembali mengisi diri dengan hal-hal yang positif.

Senada, psikolog klinis Ohana Space Annisa Mega Radyani, MPsi, Psikolog, menyebut, memaafkan bukan berarti membenarkan perilaku atau kesalahan orang lain. Saling memaafkan artinya sudah mau menerima bahwa kesalahan itu sudah terjadi dan melepaskan emosi yang menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri sendiri.

Selain itu istilah 'menyucikan hati' juga tidak hanya menambah pahala, tetapi juga memberikan manfaat secara psikologis.

"Jadi sebenarnya istilah 'menyucikan hati' itu sebenarnya bener banget. Bukan hanya sekedar agama, tapi juga psikologis. Kita juga lebih let go, lebih bisa melepaskan nih," kata Annisa ketika dihubungi detikcom, Senin (10/4/2023).

Annisa menuturkan, menyimpan dendam dapat menyakiti diri sendiri. Sebab, pikirannya akan dipenuhi hal-hal negatif yang membuat dirinya merasa tidak nyaman.

"Kalau nggak memaafkan sebenarnya kita yang paling sakit lho, karena kita mikir 'gimana cara kita balesnya ya?' 'gimana bikin orang lain mau minta maaf ya?'. Padahal kalau orangnya nggak mau minta maaf gimana? Kan kita sendiri yang nggak nyaman," tutur Annisa.

Menurut Annisa, Lebaran merupakan momentum yang pas untuk menerima kenyataan dan melepaskan segala emosi negatif. Dengan melepaskan emosi negatif, seseorang bisa lebih fokus pada hal-hal yang terjadi saat ini dibandingkan terjebak di masa lalu.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Selamat Lebaran! Ini Manfaat Saling Memaafkan Bagi Kesehatan Mental"