Foto: Jokowi (dok. screenshot YouTube) |
Kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ngegas beberapa minggu terakhir. Data terakhir pada Jumat (21/4/2023), tercatat ada 904 kasus baru dengan kasus aktif sebanyak 11.002. Melihat adanya peningkatan kasus, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat untuk bersikap bijak dan tak perlu panik.
"Saat ini penyebaran COVID-19 mulai agak meningkat, namun kita tidak perlu menyikapinya secara berlebihan," ucapnya, dikutip Sabtu (22/4/2023).
Jokowi juga meminta masyarakat untuk tidak lengah dan segera melengkapi vaksinasi COVID-19, baik itu dosis satu dua maupun booster satu dan dua. Pasalnya, vaksinasi berguna untuk mencegah terjadinya perburukan gejala dari virus Corona.
"Jangan merasa aman kemudian tidak melengkapi vaksinasi yang sudah dianjurkan oleh pemerintah," imbuhnya lagi.
Lebih lanjut, Jokowi menganjurkan penggunaan masker kembali, khususnya bagi mereka yang memiliki komorbid atau keluhan demam. Juga, mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti cuci tangan.
"Saya minta, bagi mereka yang merasa flu dan demam agar menggunakan masker. Demikian juga yang memiliki komorbid menggunakan masker. Jika bertemu dengan lansia juga sebaiknya menggunakan masker. Terakhir, jangan lupa untuk mencuci tangan setelah berkegiatan," imbuhnya lagi.
Sebagaimana diketahui, kenaikan kasus di Indonesia disebabkan oleh COVID-19 varian Arcturus atau subvarian Omicron 1.16. Subvarian ini diyakini lebih menular dan lebih menghindari kekebalan yang sudah terbentuk sebelumnya.
Selain itu, subvarian ini juga diketahui memiliki gejala khas yang berbeda dari varian atau subvarian lainnya. Adapun gejala tersebut berupa mata merah dan belekan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 RI Naik Lagi, Jokowi Minta Warga Tak Langsung Merasa Aman"