Hagia Sophia

29 November 2024

Tips Konsumsi Daging Merah Agar Tidak Terkena Kanker

Ilustrasi daging merah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths)

Salah satu faktor risiko utama dari penyakit kanker berkaitan erat dengan gaya hidup, khususnya dengan apa yang dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu kepercayaan yang masih ada di tengah masyarakat adalah mengonsumsi daging merah dapat memicu kanker.

Bagaimana faktanya?

Dokter spesialis gizi klinik Dr dr Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpGK menegaskan hingga saat ini belum ada bukti penelitian jelas yang mengaitkan secara langsung konsumsi daging merah sebagai pemicu kanker. Meski begitu, dr Nurul mengatakan pengolahan daging merah yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko kanker.

Ia mengatakan bahwa konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kanker apabila daging diolah dengan cara dipanggang atau dibakar di atas api langsung, terlebih hingga gosong. Pengolahan daging merah dengan suhu terlalu tinggi dapat mengeluarkan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic amines dan Polycyclic aromatic hydrocarbons sehingga berbahaya dikonsumsi khususnya dalam jangka panjang.

"Jadi risiko kanker payudaranya naik, kanker lambung naik, kanker usus besar naik, kanker rektum juga naik. Itu nanti melalui saluran cerna sehingga dapat menyebabkan kanker di area yang terpajan. Misalnya tenggorokan, lambung, sampai usus besar," kata dr Nurul ketika ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Dalam mengonsumsi daging merah, dr Nurul menyarankan masyarakat untuk menjaga porsinya secara moderat atau tidak berlebihan. Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, daging merah memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh.

Ia menyarankan konsumsi daging merah sekitar 350-500 gram setiap minggu. Sedangkan untuk proses pemasakan, ia menyarankan metode tumis, kukus, atau rebus dalam mengolah daging merah.

"Kalau misalnya masak sup, sup daging, sup merah, dengan kacang merah itu nggakpapa ya. Bikin empal asem, empal gentong nggakpapa. Tapi begitu dibakar di atas api langsung, itu menyebabkan risiko kankernya naik," tandasnya.

Daripada mengkhawatirkan daging merah, dr Nurul meminta masyarakat untuk lebih mewaspadai daging olahan seperti sosis atau smoke beef. Sudah ada banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi daging olahan dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Daging olahan diketahui melalui proses pemanasan dan pengawetan yang panjang sehingga meningkatkan risiko kanker. Ini belum lagi ditambah dengan penambahan zat-zat kimia yang mungkin dapat meningkatkan risikonya lebih tinggi lagi.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Makan Daging Merah Seperti Ini Bisa Picu Kanker, Begini Cara Amannya"