Hagia Sophia

18 October 2023

Tempat yang Biasanya Jadi Persembunyian Kutu Busuk di Rumah

Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzurag

Tak hanya di Paris, wabah kutu busuk juga sempat menjadi permasalahan serius di Indonesia. Kutu busuk yang memiliki nama lain 'tinggi' dalam bahasa Jawa dan 'bangsat' ini bisa hidup dan berkembang biak di dalam rumah.

Ahli parasitologi dari Fakultas Kesehatan Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Prof Tri Baskoro Tunggul Satoto, MSc, PhD, menjelaskan kutu busuk atau 'bangsat' ini bisa hidup di dalam kasur dan tempat yang memiliki celah sempit.

"Di Indonesia, kutu busuk lebih cenderung bersifat sporadis. Beberapa lokasi yang berisiko mengalami kasus kutu busuk adalah tempat tinggal dengan tingkat kebersihan kurang baik dan kepadatan populasi tinggi seperti asrama, kos-kosan, dan hotel atau guest house," jelas Prof Tri pada detikcom, Senin (16/10/2023).

"Kutu busuk ini juga tinggal di area tempat tinggal (rumah), karena kebutuhannya untuk mengkonsumsi darah," sambung dia.

Menurut Prof Tri, kutu busuk bisa dengan mudah terbawa ke dalam rumah melalui tas, koper, pakaian, dan barang lainnya dari area luar. Makanya, tak jarang kutu busuk bisa sangat mudah terdeteksi di daerah pariwisata, seperti Bali, terutama di area penginapan.

"Kasus-kasus kutu busuk pada penginapan terutama terjadi pada area sekitar daerah pariwisata seperti Bali, yang dominan disewa oleh para backpacker yang kurang menjaga kebersihan dan sering berpindah tempat menginap," kata Prof Tri.

Nantinya, kutu busuk akan hidup di celah-celah perabotan yang ada di dalam rumah. Mereka biasanya akan bersembunyi di dalam kasur, tirai jendela, karpet, atau permukaan kain lainnya.

Lalu, bagaimana mendeteksi adanya kutu busuk dan mengatasinya?

Prof Tri mengatakan kutu busuk ini bisa dideteksi dari adanya telur, kotoran, kutu dewasa, dan korban gigitan dari hama tersebut. Itu biasanya ditemukan di kasur atau perabotan lain di dalam rumah.

Menurutnya, mengatasi kutu busuk cukup menantang. Langkah awalnya bisa dengan mengganti sprei atau permukaan lainnya yang diidentifikasi sebagai tempat sembunyi kutu busuk.

"Segera ganti sprei, tirai, atau permukaan lain dan cuci dengan air panas bersuhu lebih dari 60 derajat celsius. Penggunaan vacuum cleaner juga dapat membantu mengurangi populasi kutu busuk," beber Prof Tri.

"Selain itu, bisa dengan penyemprotan insektisida, seperti yang umum digunakan di rumah untuk nyamuk atau kecoak. Tetapi, perlu dilakukan secara berulang untuk bisa menjangkau seluruh sela-sela sofa, kasur, atau perabotan lain," pungkasnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tempat Sembunyi Kutu Busuk 'Bangsat' di Rumah, Sering-sering Cek Area Ini"