 |
| ilustrasi (istimewa) |
Populasi penguin terancam. Penyebabnya, es di kutub mencair dan pecah.
Dilansir dari BBC, Rabu (18/10/2023), penguin memiliki habitat di hamparan es. Tetapi, bulu halus anak penguin tidak tahan terhadap air. Makanya, saat es mencair, mereka harus mencari tempat lain.
Jika gagal mendapatkan es, anak-anak penguin mati. Kematian anak-anak penguin kaisar yang sangat parah ditemui di Antartika pada 2022, tepatnya di sebelah barat benua di kawasan yang menghadap ke Laut Bellingshausen. Diperkirakan kematian anak penguin di sana mencapai 10.000. Kejadian itu direkam satelit.
Ditengarai kematian itu disebabkan oleh es yang mencair saat anak-anak penguin itu mengembangkan bulu tahan air yang diperlukan untuk berenang di laut.
Anakan penguin itu kemungkinan besar tenggelam atau mati kedinginan.
Jika es terus mencair dan pecah, diperkirakan lebih dari 90 persen koloni penguin kaisar punah pada akhir abad ini.
Cairnya es di kutub itu dikaitkan dengan pemanasan global yang terus berlanjut.
"Penguin kaisar bergantung pada es laut untuk siklus perkembangbiakan mereka. Ini adalah tempat stabil yang mereka gunakan untuk membesarkan anak-anak mereka," kata Dr Peter Fretwell, dari British Antarctic Survey (BAS).
"Namun jika es tersebut tidak seluas yang seharusnya atau pecah lebih cepat, mereka akan berada dalam masalah," ujarnya.
"Masih ada harapan, kita bisa mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan. Namun jika tidak, kita akan membawa burung-burung ikonik dan cantik ini ke ambang kepunahan," ujar dia.
Dr Fretwell dkk melaporkan kematian penguin-penguin itu di jurnal Communications Earth & Environment.
Para ilmuwan melacak lima koloni di sektor Laut Bellingshausen, yakni di Pulau Rothschild, Verdi Inlet, Pulau Smyley, Semenanjung Bryan, dan Pfrogner Point.
Dengan menggunakan satelit Sentinel-2 Uni Eropa, mereka dapat mengamati aktivitas penguin dari kotoran, atau guano, yang mereka tinggalkan di lautan es putih.
Artikel ini telah tayang di travel.detik.com dengan judul "Ribuan Penguin Mati Akibat Es di Kutub Pecah dan Mencair"