Seorang pria meninggal setelah penisnya membusuk. (Foto ilustrasi: iStock) |
Seorang pria dinyatakan meninggal dunia setelah penisnya membusuk. Alat kelaminnya membusuk setelah menjalani prosedur pasang kateter.
Sebelumnya, pasien pria yang berusia 64 tahun itu pergi ke rumah sakit untuk memasang kateter yang bisa membantunya buang air kecil. Ini dilakukan pasca ia terkena stroke dan membuatnya mengalami kontrol kandung kemih yang terbatas.
Namun, 10 hari kemudian pria itu kembali lagi ke rumah sakit di Tunisia. Pasien tersebut mengalami demam, nyeri, dan penisnya berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Melihat kondisi itu, dokter mengatakan bahwa ujung penis pasien membengkak dan terjadi gangren atau membusuk. Pada darahnya, terkandung sel darah putih yang tinggi, menandakan tubuhnya sedang berusaha melawan infeksi dan diberikan antibiotik.
Dikutip dari The Sun, tes selanjutnya mengungkapkan bahwa pria itu terinfeksi Klebsiella pneumoniae, sejenis bakteri yang terkadang dapat menginfeksi pasien di tempat perawatan kesehatan.
Dokter mencoba menyelamatkan nyawa pria itu dengan membuang bagian penisnya yang terinfeksi. Tetapi, pria tersebut meninggal dunia karena sepsis, komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi.
Sepsis terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap infeksi dan mulai merusak jaringan serta organ tubuh. Kasus yang mengejutkan ini pertama kali dilaporkan dalam Journal of Medical Cases Reports.
"Meskipun sudah dilakukan kontrol sumber dicapai dengan debridemen agresif, yang berarti pengangkatan jaringan. Serta perawatan luka yang hati-hati, dan antibiotik spektrum luas, pasien meninggal karena syok septik," tulis laporan tersebut.
"Waktu antara diagnosis dan pengobatan sangat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas, dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sepsis. Inilah mengapa penyakit ini tetap menjadi penyakit yang mengancam jiwa," pungkas mereka.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pasang Kateter Berujung Alat Kelamin Pria Ini Membusuk, Berakhir Tewas"