Foto: Shutterstock |
Model di Singapura mengaku mengonsumsi plasentanya sendiri setelah melahirkan. Hal tersebut dia lakukan salah satunya demi meningkatkan kesehatannya.
"Saya memakan plasenta saya setelah melahirkan," kata Ase Wang kepada CNA dikutip Senin (1/4/2024).
"Saya mengemas plasenta saya ke dalam kapsul-kapsul kecil, yang saya konsumsi selama beberapa minggu dan mengisi kembali serta mengembalikan semua vitamin dan mineral yang hilang saat melahirkan. Ini memberi saya banyak energi, mungkin salah satu hal terbaik yang saya investasikan untuk melakukannya," sambung wanita berusia 42 tahun itu.
Dia juga menyebut menyimpan banyak stem cell setelah melahirkan. Menurutnya stem cell mempercepat pemulihannya setelah melahirkan.
Amankah mengonsumsi plasenta?
Praktek wanita memakan plasenta setelah melahirkan dikenal dengan istilah placentophagia. Hal ini sering dilakukan pada persalinan di rumah dan komunitas kesehatan alternatif.
Ada dua cara untuk mengonsumsinya, yaitu plasenta dimakan mentah-mentah di ruang bersalin atau diolah lalu dimasukkan ke dalam kapsul.
Dikutip dari Mayo Clinic, meskipun beberapa orang menyatakan bahwa mengonsumsi plasenta dapat mencegah depresi pascapersalinan; mengurangi perdarahan pascapersalinan; meningkatkan mood, energi dan suplai susu; dan menyediakan mikronutrien penting, seperti zat besi, masih tidak ada bukti bahwa memakan plasenta memberikan manfaat kesehatan.
Studi yang dilakukan oleh Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), mengonsumsi plasenta bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pada bayi. Penularan infeksi ini terjadi lewat ASI yang diberikan kepada bayi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Model Singapura Ngaku Makan Plasentanya Sendiri Setelah Melahirkan, Buat Apa?"