Ilustrasi Singapura. (Foto: Getty Images) |
Belakangan heboh laporan kasus suplemen kesehatan penurun kolesterol jahat di Jepang memicu 114 orang dirawat intensif di RS, lima di antaranya meninggal dunia. Seluruh pasien berkaitan dengan masalah ginjal.
Hasil investigasi awal menemukan adanya kemungkinan kontaminasi zat toksik pada suplemen yang dibuat dengan beni koji atau beras ragi merah yang difermentasi.
Ketiga suplemen tersebut adalah Cholesterol Benji Koji, Nattokinase Smooth Grain GOLD dan Naishi Help + Cholesterol. Kabar baiknya, suplemen ini tidak ikut dipasarkan di luar negara Jepang, China, hingga Taiwan.
Singapura baru-baru ini juga mengkonfirmasi nihil temuan produk serupa di negaranya. Meski begitu, pemerintah tetap mengawal ketat penjualan produk Jepang yang mungkin mengandung bahan serupa yakni Beni joki.
Perusahaan yang memproduksi suplemen terkait, Kobayashi Pharmaceutical, yang berbasis di Osaka, Jepang mengatakan mereka menemukan apa yang tampaknya merupakan berpotensi beracun yang mungkin dihasilkan oleh penicillium jamur biru dalam beras beni koji produksi periode April dan Oktober lalu di pabrik Osaka. Zat tersebut adalah acid puberilium.
"Meski begitu, penyebab kematian tersebut belum dapat dikonfirmasi," kata seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang kepada Reuters.
"Tapi diduga penyebabnya adalah Beni Koji, jadi kami sudah memeriksa dua pabrik dalam dua hari."
Kobayashi mengatakan pada tanggal 29 Maret bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan adanya hubungan antara produk tersebut dan efeknya terhadap ginjal sejak menerima laporan penyakit ginjal terkait dengan produk mereka.
HSA mengatakan pada hari Minggu bahwa belum ada laporan efek samping serius dari penggunaan produk kesehatan di Singapura yang mengandung beras ragi merah.
Tiga efek samping yang tidak serius dilaporkan antara tahun 2010 dan 2019 untuk produk kesehatan lain yang tidak terkait dengan penarikan produk baru-baru ini di Jepang. Ini termasuk reaksi alergi, seperti ruam dan pembengkakan mata, serta mulas, mual atau muntah.
Badan Pengawas Makanan Singapura akan terus bekerja sama dengan Kobayashi Pharmaceutical (Singapura) dan juga memantau situasi dengan cermat.
"Masyarakat akan mendapat informasi terbaru jika ada masalah keamanan," kata pihak berwenang.
Mereka menyarankan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mereka sebelum mengonsumsi produk kesehatan apa pun, termasuk yang mengandung beni koji, jika ada potensi interaksi dengan obat lain.
"Jika mereka merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi produk tersebut, mereka harus berhenti dan mencari nasihat medis," kata pihak berwenang.
Pada tanggal 26 Maret, Badan Makanan Singapura menarik kembali Mio Sparkling Sake Premium (Rose), yang tersedia dalam botol 300ml dan 750ml karena mengandung beras ragi merah.
Hal ini terjadi setelah penarikan sukarela kedua produk tersebut di Jepang oleh produsennya Takara Shuzo International.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Singapura Waswas Suplemen Jepang Picu Kematian, Sake-Produk Ini Ikut Ditarik"