Hagia Sophia

30 October 2025

Rambut Bisa Jadi Petunjuk Serius Kesehatan Seseorang

Ilustrasi rambut. (Foto: iStock)

Rambut sering dianggap sekadar bagian dari penampilan, padahal di balik tiap helainya tersimpan banyak informasi tentang kondisi tubuh. Para ahli menyebut rambut sebagai 'arsip biologis alami' yang dapat mencerminkan status kesehatan seseorang, mulai dari stres, kekurangan gizi, hingga penyakit tertentu.

Menurut dr Antonella Tosti, dokter kulit dari University of Miami, setiap 1 sentimeter rambut menyimpan data biologis selama sekitar satu bulan. Artinya, dengan menganalisis rambut, para dokter dapat mendeteksi jejak obat-obatan, racun logam berat, tingkat stres kronis, hingga kepatuhan seseorang dalam mengonsumsi obat.

"Folikel rambut bekerja seperti ginjal mini," jelas Dr. Ralf Paus, ahli dermatologi dari universitas yang sama.

"Ia menyerap berbagai senyawa dari tubuh, termasuk zat beracun, lalu menyimpannya di batang rambut."

Karena itulah, rambut sering digunakan dalam pemeriksaan forensik maupun penelitian kesehatan untuk mengetahui paparan zat tertentu dalam jangka panjang.

Rambut adalah jaringan yang tumbuh cepat, nomor dua setelah sumsum tulang. Proses pertumbuhannya memerlukan banyak energi dan nutrisi. Jika tubuh sedang kekurangan energi atau mengalami gangguan metabolisme, rambut biasanya menjadi salah satu bagian pertama yang terpengaruh.

Berikut beberapa tanda rambut bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan:

1. Rambut Rontok Parah
Rambut rontok hingga lebih dari 100 helai per hari bisa jadi pertanda tubuh sedang mengalami tekanan fisik atau emosional.

Beberapa penyebab umum:
  • Kekurangan zat besi, protein, atau vitamin B kompleks
  • Gangguan tiroid (hipotiroid atau hipertiroid)
  • Demam tinggi atau infeksi berat
  • Penurunan berat badan drastis atau diet ekstrem
  • Stres berat atau trauma emosional
  • Setelah melahirkan atau menjalani operasi besar
Kondisi ini dikenal sebagai telogen effluvium, di mana folikel rambut masuk ke fase istirahat lebih cepat.

Biasanya, rambut akan tumbuh kembali dalam 3 hingga 6 bulan setelah penyebabnya teratasi, menurut dr Angela Christiano, pakar genetika molekuler dari Columbia University.

2. Rambut Kering, Rapuh, dan Mudah Patah
Rambut yang tiba-tiba menjadi kering dan mudah patah bisa menandakan kekurangan nutrisi penting, seperti asam lemak esensial, zinc, dan vitamin D.

Selain itu, penyakit autoimun seperti lupus atau gangguan hormon tiroid juga dapat mengubah tekstur rambut.

3. Muncul Uban Lebih Cepat
Meski faktor genetik berperan besar, uban yang muncul terlalu dini juga bisa menandakan stres oksidatif tinggi dalam tubuh.

Beberapa studi menunjukkan stres kronis dapat merusak sel penghasil pigmen (melanosit) di folikel rambut, sehingga warna rambut memudar lebih cepat.

Mengapa Rambut Jadi 'Alarm' Tubuh?

Menurut para ahli, ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan, ia akan mengalihkan energi dan nutrisi untuk fungsi vital seperti otak, jantung, atau sistem imun.

Pertumbuhan rambut yang bukan prioritas pun akan terhenti sementara. Itulah sebabnya, kerontokan atau perubahan tekstur rambut bisa menjadi sinyal awal bahwa tubuh sedang tidak seimbang.

"Kerontokan rambut sering kali bukan sekadar masalah kosmetik," tegas Dr. Christiano.

"Itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang kewalahan dan perlu diperhatikan."

Periksa ke dokter jika kerontokan terasa berlebihan atau disertai gejala lain, seperti mudah lelah, berat badan turun, atau kulit kering.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kondisi Rambut Bisa Jadi 'Alarm' Serius Kesehatan Seseorang, Waspadai Ciri-cirinya"