Hagia Sophia

30 October 2025

Menurut Riset, Otak Pria Lebih Cepat Menyusut daripada Wanita

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/GrafikLab)

Sebuah studi mengungkapkan otak pria rupanya lebih cepat mengecil dibandingkan otak wanita, seiring bertambahnya usia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2021 terdapat 57 juta orang di seluruh dunia hidup dengan demensia dan tiap tahunnya muncul hampir 10 juta kasus baru.

Namun, terdapat data yang unik antara jenis kelamin. Secara global, penyakit alzheimer justru hampir dua kali lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria. Pada usia 45 tahun, risiko wanita untuk mulai mengalami kondisi ini adalah 1:5, sedangkan pada pria 1:10.

Alzheimer adalah kondisi otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perilaku secara bertahap. Kondisi ini merupakan bentuk paling umum dari demensia dan biasanya menyerang orang lanjut usia.

Dikutip dari Euronews, dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, peneliti menganalisis lebih dari 12 ribu hasil pemindaian otak dari hampir 5 ribu orang sehat berusia 17-95 tahun. Peneliti menemukan otak pria menunjukkan penurunan yang lebih tajam di beberapa area seiring waktu, termasuk bagian yang terlibat dalam memori, gerakan, dan pemrosesan visual.

Salah satunya, pada bagian korteks postcentral, menyusut sekitar 2 persen per tahun pada pria, sedangkan pada wanita 'hanya' 1,2 persen. Korteks postcentral merupakan bagian otak yang memproses sensasi seperti sentuhan, rasa sakit, dan posisi tubuh.

Sementara itu, wanita menunjukkan pelebaran lebih besar pada ventrikel otak (rongga berisi cairan otak), yang merupakan tanda perubahan akibat penuaan. Namun, secara keseluruhan wanita mengalami penyusutan struktur otak lebih sedikit.

Pria juga mengalami penipisan korteks, lapisan luar otak, yang lebih besar akibat penuaan. Ini utamanya terdapat pada area parahippocampal dan fusiform. Pria juga mengalami penurunan tajam pada struktur subkortikal seperti putamen dan kaudatus, yang berperan penting dalam fungsi motorik atau gerakan.

Alasan biologis mengapa wanita lebih rentan terhadap alzheimer masih belum sepenuhnya dipahami. Masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui hal tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan jenis kelamin dalam penurunan otak akibat penuaan tidak mungkin menjadi penyebab utama tingginya angka diagnosis alzheimer pada wanita.

Ilmuwan sejak lama menyebut adanya berbagai faktor mengapa wanita lebih rentan mengalami alzheimer. Misalnya perubahan hormonal setelah menopause, perbedaan fungsi sistem kekebalan dan pembuluh darah, faktor genetik, dan terakhir usia harapan hidup yang lebih tinggi.

Pada tahun 2021, usia harapan hidup rata-rata wanita adalah 73,8 tahun, sedangkan pria 68,4 tahun. Artinya, lebih banyak wanita yang mencapai usia di mana risiko Alzheimer paling tinggi.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terungkap Lewat Studi, Otak Pria Lebih Cepat Menyusut daripada Wanita"