![]() |
Gout atau penyakit asam urat. Foto: Getty Images/Sorapop |
Tak hanya dialami orang tua, penyakit asam urat atau gout kini juga banyak menyerang usia produktif. Mereka yang gemar makan jeroan tanpa memperdulikan keseimbangan gizi lebih rentan mengalaminya.
Penyakit asam urat terjadi ketika tubuh memproduksi senyawa asam urat (uric acid) lebih banyak, lalu mengkristal dan memicu radang di persendian. Produksi senyawa asam urat dipicu oleh asupan makanan yang mengandung purin.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa penyakit sendi masih menjadi masalah kesehatan yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, prevalensinya mencapai 11,9 persen berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan, dan bahkan naik menjadi 24,7 persen bila dilihat dari gejala yang dirasakan. Kasus terbanyak ditemukan pada kelompok usia lanjut, terutama di atas 75 tahun.
Sementara itu, laporan dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia di tahun yang sama menyebutkan bahwa sekitar 1-2 persen orang dewasa mengalami gout (penyakit asam urat), menjadikannya jenis radang sendi (artritis) yang paling sering dialami pria dewasa.
Namun, perlu dipahami bahwa penyakit asam urat tidak semata-mata disebabkan oleh makanan. Kondisi ini muncul ketika tubuh memproduksi atau menahan asam urat lebih banyak dari yang bisa dibuang oleh ginjal, dan salah satu pemicunya adalah asupan purin yang berlebihan dari makanan tertentu.
Apa itu Purin?
Banyak yang mengira purin adalah zat berbahaya, padahal sebenarnya purin merupakan senyawa alami yang ada di setiap sel makhluk hidup, termasuk tubuh manusia sendiri. Dalam jumlah normal, purin justru berperan penting karena terlibat dalam pembentukan DNA dan energi sel.
Masalah muncul ketika asupan purin dari makanan terlalu banyak. Tubuh akan memecah purin menjadi asam urat (uric acid) melalui proses metabolisme di hati. Bila kadarnya berlebihan dan ginjal tak mampu membuangnya secara optimal, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal tajam di persendian. Inilah yang menimbulkan rasa nyeri, bengkak, hingga peradangan khas penyakit gout.
Menurut jurnal The Journal of Rheumatology tahun 2022, kadar asam urat di atas 6,8 mg/dL tergolong tinggi dan bisa memicu serangan gout berulang, terutama pada individu dengan pola makan tinggi purin dan konsumsi alkohol.
Pentingnya menjaga keseimbangan purin bukan berarti harus menghindari semua sumber protein. Yang dibutuhkan adalah mengatur porsi dan memilih bahan makanan yang lebih aman, karena kandungan purin tiap bahan sangat bervariasi.
Gejala Penyakit Asam Urat
Gejala penyakit asam urat sering muncul tiba-tiba, bahkan bisa membangunkan seseorang di malam hari karena rasa sakitnya. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Nyeri hebat dan pembengkakan pada satu sendi, umumnya jempol kaki.
- Sendi tampak kemerahan, panas, dan terasa sangat nyut-nyutan.
- Gerakan sendi menjadi terbatas.
- Jika tidak diobati, serangan bisa berulang dan menyebabkan benjolan keras (tofi) di sekitar sendi.