![]() |
Kram otot. Foto: Getty Images/iStockphoto/lzf |
Bagi banyak orang, kram otot menjadi salah satu 'musuh' utama saat perlombaan marathon. Saat kondisi ini terjadi, biasanya pelari kesulitan untuk melanjutkan ajang lari dan mungkin berakhir dengan Did Not Finish (DNF).
Spesialis olahraga, dr Antonius Andi Kurniawan, SpKO mengatakan kram umumnya terjadi saat otot sudah lelah (fatigue), sehingga terjadi ketidakseimbangan neuromuskuler dan rentan mengganggu sinyal saraf dan otot. Ada juga dehidrasi yang menjadi faktor utama kondisi ini kerap muncul.
Saat tubuh dalam keadaan lelah di ajang marathon, dr Andi menambahkan kram bisa dipicu oleh gerakan-gerakan sederhana. Bahkan, sesimpel menyapa orang-orang yang ada di pinggir lintasan.
"Beberapa tuh ada yang cuman gara-gara cheering (bersorak), terus dia melanin (lari), terus say hai gitu, terus kemudian balik lagi dipanggil mendadak, terus dia menggerakkan involuntar gitu, terus kemudian habis itu kram. Itu ada juga yang seperti itu," kata dr Andi dalam temu media daring, Rabu (15/10/2025).
dr Andi menambahkan bahwa kram otot ini jenisnya banyak dan bersifat tidak sengaja, sehingga seringkali seseorang tidak menyadarinya.
"Sebagian otot berkontraksi bersifat tidak sengaja, jadi pasti tidak sadar. Terus langsung terasa nyeri, jadi dia langsung kontraksi terus menerus atau bahkan kontraksi nge-lock gitu dan menimbulkan nyeri yang sangat nyeri," katanya.
"Sensasinya bisa dalam bentuknya mengencang, jadi kaku gitu. Kadang-kadang dia berkedut sampai nyeri tajam. Kram ini sensasinya bisa luas, antara nge-lock banget atau kaku gitu," sambungnya.
Otot paling sering terkena kram adalah betis. Namun, otot-otot lain seperti di paha, telapak kaki, atau punggung kaki juga bisa terkena kram. Biasanya kram kalau sudah parah bisa menjalar ke area-area sekitarnya.
"Penyebabnya masih menjadi misteri. Masih terus dibahas, kram ini kenapa dan segala macam. Padahal persiapan cukup, hidrasinya cukup tapi masih kram," kata dr Andi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mau Ikut Marathon? Awas, Gerakan Sesimpel Ini Bisa Picu Kram"