Ilustrasi. Foto: shutterstock |
Seiring momen Halloween, menonton film horor rupanya punya efek tersendiri bagi kesehatan. Pasalnya, saking seramnya, beberapa film horor bisa menyebabkan lonjakan detak jantung yang tinggi. Seperti apa penjelasannya?
Setiap tahun sejak 2020, Science of Scare Project mengkurasi film horor terbaik pada tahun tersebut. Sebanyak 250 penggemar film dipilih untuk menonton serangkaian film horor berbahasa Inggris sambil dilengkapi dengan monitor detak jantung. Kemudian, hasilnya pada monitor tersebut dianalisis untuk mengetahui film mana yang menyebabkan lonjakan detak jantung tertinggi.
Tahun ini, proyek tersebut dibuat lebih detail untuk mendapatkan hasil yang lebih rinci. Tidak hanya berfokus pada detak jantung, sistem skor baru tahun ini menggabungkan detak jantung (diukur dalam detak per menit BPM), dan varian detak jantung (diukur dalam milidetik, atau m/s).
Kedua skor tersebut kemudian digabungkan untuk menghasilkan skor Science of Scare dari 100 dan menentukan film horor mana yang tergolong paling menyeramkan.
Tahun ini, mereka menemukan pada film horor paling menyeramkan adalah 'Sinister'. Meski film tersebut telah berusia lebih dari satu dekade sejak rilisnya pada 2012, film tersebut tetap dinilai sebagai film horor paling menyeramkan.
Menurut temuan Science of Scare Project, film Sinister memiliki skor menakut-nakuti secara keseluruhan sebesar 96/100 dengan lonjakan detak jantung tertinggi yang tercatat mencapai 131 BPM, lebih dari dua kali lipat rata-rata detak jantung istirahat sebesar 64.
Di posisi kedua ada film Host yang rilis 2020, disusul Skinamirink di posisi ketiga. Kemudian pada peringkat keempat ada film Insidious, disusul dengan beberapa film horor lainnya yakni The Conjuring, Hereditary, Smile, The Exorcism of Emily Rose, Hell House LLC, dan Talk To Me.
Nonton Horor Malah Bikin 'Happy'
Dikutip dari Livestrong, psikolog klinis berlisensi dan asisten profesor psikologi klinis di University of Pennsylvania di Philadelphia Alissa Jerud, menjelaskan, adegan seram film horor akan memacu rilisnya hormon adrenalin, yang mengaktifkan respons 'fight or flight' pada tubuh. Efeknya, jantung berdebar kencang dan otot menegang, yang kemudian mengindikasikan perasaan gembira.
Ia juga menyinggung saran penelitian pada Desember 2020 yang menyebut, meskipun timbul rasa takut, seseorang yang menonton film horor tersebut pada akhirnya menyadari bahwa dirinya aman. Karena itulah, sensasi panik yang timbul akibat film horor bisa memicu kegembiraan tersendiri.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Deretan Film Horor Terseram Menurut Riset, Yakin Berani Nonton?"