Hagia Sophia

31 October 2023

Penyebab Benjolan yang Muncul di Belakang Telinga

Foto: llustrasi/thinkstock

Kemunculan benjolan di belakang telinga memang dapat membuat cemas, tetapi seringkali penyebabnya tidak berkaitan dengan kanker.

Sebuah benjolan di belakang telinga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jerawat, abses, dan infeksi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai penyebab dari benjolan di belakang telinga dan kapan sebaiknya berobat ke dokter.

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga

Dilansir dari laman Healthline dan Medical News Today, terdapat beberapa kemungkinan penyebab benjolan di belakang telinga.

1. Infeksi
Jika Anda menemukan benjolan di belakang telinga setelah mengalami infeksi baru-baru ini, kemungkinan itu adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Infeksi berupa pilek atau flu dapat menyebabkan benjolan tersebut.

Penyakit gusi, radang amandel, gigi yang terinfeksi, atau Mononukleosis (infeksi yang disebabkan oleh virus herpes) bisa menjadi penyebab lain infeksi yang menyebabkan benjolan di belakang telinga.

2. Jerawat Vulgaris
Jerawat vulgaris adalah masalah umum pada kulit yang terjadi saat folikel rambut di kulit tersumbat oleh campuran sel-sel kulit mati dan minyak. Akibatnya, jerawat dan benjolan dapat timbul di kulit.

Pada kasus tertentu, benjolan ini bisa menjadi besar, keras, dan terkadang menimbulkan rasa sakit.

Meskipun jerawat biasanya terjadi di wajah, leher, dan area lain, tidak jarang juga ditemukan benjolan pada daerah lain seperti di belakang telinga, terutama jika folikel rambut di area tersebut tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati.

3. Kista Sebasea
Kista sebasea adalah benjolan nonkanker yang muncul di bawah kulit. Biasanya, kista ini sering kali ditemukan di kepala, leher, dan batang tubuh.

Kista sebasea ini berkembang di sekitar kelenjar sebaceous, yang bertugas menghasilkan minyak untuk melumasi kulit dan rambut Anda. Sebagian besar kista sebaceous tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti tapi bisa terasa tidak nyaman.

4. Lipoma
Lipoma adalah benjolan nonkanker yang berkembang di bawah kulit dan dapat tumbuh dimanapun terdapat sel lemak. Lipoma biasanya terasa lembut ketika disentuh dan jarang menyebabkan rasa sakit, kecuali jika menekan saraf di sekitarnya.

Meskipun lipoma lebih umum ditemukan di bagian tubuh lain, mereka juga bisa muncul di bawah kulit di area seperti di belakang telinga. Perlu dicatat bahwa lipoma berbeda dari kista sebasea, yang terbentuk oleh sebum, bukan sel lemak.

5. Limfadenopati (Pembengkakan Kelenjar Getah Bening)
Limfadenopati berasal dari kelenjar getah bening. Kelenjar ini dapat membengkak karena infeksi atau peradangan. Kelenjar getah bening yang membengkak umumnya bersifat jinak dan sementara.

Kelenjar getah bening yang membengkak adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu menyaring dan mengalirkan zat asing. Mereka tumbuh di berbagai lokasi di seluruh tubuh, termasuk di belakang telinga.

6. Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi di tulang yang terletak di belakang telinga yang biasanya terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun.

Kondisi ini umumnya berkembang setelah mengalami infeksi telinga, terutama jika infeksi tersebut tidak diobati dengan benar.

Infeksi ini terjadi di tonjolan tulang yang dikenal sebagai mastoid, yang terletak di belakang telinga, dan dapat menyebabkan pembentukan kista yang berisi nanah, yang bisa dirasakan sebagai benjolan di belakang telinga.

7. Otitis Media
Otitis media adalah istilah lain untuk infeksi telinga. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Ketika infeksi terjadi, bisa menyebabkan penumpukan cairan yang menyakitkan dan pembengkakan.

Kelenjar getah bening yang membengkak ini dapat dirasakan sebagai benjolan di belakang telinga. Penggunaan antibiotik bisa menjadi solusi untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi ini.

8. Abses
Infeksi kulit, jaringan, atau sel di suatu bagian tubuh dapat menyebabkan pertumbuhan yang disebut abses. Secara umum, abses ini tampak seperti jerawat besar dan tidak bersifat berbahaya.

Ketika tubuh mengalami infeksi, tubuh akan mengirimkan sel dara putih ke area terinfeksi sebagai respon. Hal ini akan membentuk nanah. Abses seringkali menyebabkan rasa sakit dan terasa hangat ketika disentuh.

9. Kanker
Meskipun jarang terjadi, benjolan di belakang telinga bisa disebabkan oleh tumor yang bersifat jinak (non kanker) atau ganas (kanker).

Meskipun pada umumnya benjolan di telinga tidka disebabkan oleh kanker. Akan tetapi, jika Anda memiliki kekhawatiran, segera hubungi dokter.

Untuk memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau tidak, biasanya diperlukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ciri-ciri benjolan ganas meliputi tidak dapat digerakkan, bentuknya tidak rata atau tidak teratur, dan terasa keras saat disentuh. Rasa sakit atau ketidaknyamanan tidak selalu menandakan benjolan tersebut ganas.

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika Anda menemukan benjolan di belakang telinga, ada beberapa situasi di mana sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Ini termasuk jika:
  1. Benjolan di belakang telinga yang muncul secara tiba-tiba.
  2. Benjolan menyebabkan rasa sakit.
  3. Benjolan mengeluarkan cairan.
  4. Benjolan mengalami perubahan atau pertumbuhan tiba-tiba.
  5. Benjolan terasa keras saat ditekan.
  6. Benjolan tersebut tidak bergerak saat disentuh (tidak berpindah tempat).
  7. Benjolan tersebut tidak menghilang.
  8. Mengalami keringat malam atau demam tinggi selama lebih dari 3 hingga 4 hari.
  9. Benjolan disertai dengan tanda dan gejala lain seperti rasa sakit, kemerahan, peningkatan ukuran, keluarnya nanah atau cairan lain, kesulitan menggerakkan kepala atau leher, atau kesulitan menelan.
Dalam situasi-situasi ini, penting untuk mencari perawatan medis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meraba benjolan, dan mungkin merujuk untuk tes tambahan seperti tes darah, biopsi, atau CT scan untuk membantu mendiagnosis.

Jika benjolan di belakang telinga disertai dengan gejala seperti keringat malam atau demam tinggi yang berlangsung lebih dari 3 hingga 4 hari, hal ini juga merupakan alasan untuk segera menghubungi dokter.

Dokter Anda mungkin akan merujuk Anda ke seorang spesialis THT jika diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "9 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Kapan Perlu ke Dokter?"