Foto: Ilustrasi iStock |
Perut terasa panas atau sensasi terbakar sering kali berasal dari masalah pencernaan, yang dikenal sebagai dispepsia atau gangguan pencernaan.
Akan tetapi tidak semua perut terasa panas berasal dari dispepsia, gejala ini juga bisa menunjukkan adanya sensitivitas terhadap makanan, faktor di luar pencernaan atau bahkan kondisi gangguan pencernaan yang lebih serius.
Jika kamu sedang merasakan kondisi tersebut, pelajari gejala serta cara pencegahannya melalui ulasan berikut ini.
Penyebab Perut Terasa Panas
Beberapa hal berikut adalah penyebab perut terasa panas yang telah dirangkum dari beberapa sumber.
1. Asam Lambung Naik
Asam lambung yang naik kembali ke kerongkongan dapat menyebabkan sensasi panas di perut dan perih. Kondisi ini disebut dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Selain itu, GERD juga bisa menyebabkan nyeri dada, kesulitan menelan, sering bersendawa dan muntah, cepat kenyang, serta batuk kronis.
Beberapa faktor pemicu GERD yang perlu dihindari termasuk makanan pedas dan asam, makanan berlemak tinggi seperti gorengan, kelebihan berat badan, merokok, dan konsumsi tomat berlebihan.
2. Dispepsia (Gangguan Pencernaan)
Dispepsia atau gangguan pencernaan adalah sekelompok gejala pada saluran pencernaan yang terjadi secara bersamaan, termasuk sensasi terbakar di perut.
Dispepsia bisa dipicu oleh banyak hal, seperti konsumsi minuman tidak sehat berlebihan seperti alkohol, kopi, atau soda soda, makan terlalu cepat, mengkonsumsi makanan yang sangat asam, pedas atau berlemak, stres, merokok, atau efek samping dari antibiotik atau obat antiinflamasi.
3. Sensitivitas Terhadap Suatu Jenis Makanan
Kondisi perut setiap orang berbeda-beda. Sensitivitasnya pun demikian, beberapa orang mungkin memiliki kondisi perut yang tidak toleransi terhadap makanan tertentu. Penyebab paling umum adalah makanan yang mengandung laktosa dan gluten.
Laktosa banyak ditemui dalam susu atau olahan susu. Mengutip dari Zoe terdapat studi pada 2017 yang mengatakan 55% orang dengan gangguan asam lambung memiliki intoleransi terhadap laktosa. Sementara itu, intoleransi terhadap gluten juga banyak ditemui pada beberapa orang. Ini menyebabkan nyeri perut.
Akan tetapi sensitivitas makanan tidak terbatas pada laktosa dan gluten, beberapa minuman dan makanan juga berpotensi mengiritasi saluran pencernaan bahkan jika kamu tidak mempunyai intoleransi. Misalnya alkohol atau makanan yang terlalu pedas juga bisa menyebabkan iritasi.
4. Infeksi Bakteri Lambung
Infeksi bakteri pada lambung kerap disebabkan oleh bakteri bernama Helicobacter pylori. Kondisi ini juga sering disebut dengan gastritis.
Biasanya selain sensasi terbakar yang dirasakan, orang dengan infeksi ini juga merasakan beberapa gejala seperti kembung, bersendawa, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan mual.
5. Sindrom Iritasi pada Usus Besar
Sindrom Iritasi pada usus besar sering disebut dengan IBS (Irritable Bowel Syndrome). Kondisi ini bersifat jangka panjang dan menyebabkan berbagai gejala.
Beberapa orang menyebut rasa yang ditimbulkan dari kondisi ini berbeda seperti sensasi menusuk, nyeri, berdenyut, atau terasa seperti terbakar.
6. Hernia
Ada beberapa jenis hernia, salah satunya adalah hernia hiatus atau hernia hiatal. Hernia hiatus terjadi ketika ada kelainan pada diafragma, yang merupakan sekat antara rongga dada dan rongga perut.
Dalam kondisi ini, pipa makanan melewati lubang kecil dalam diafragma dan masuk ke area perut di bawahnya. Ini menyebabkan diafragma tidak dapat menutup jalan masuk tersebut.
Hernia dapat menyebabkan sensasi panas di perut dan nyeri di sisi kiri atau kanan perut. Nyeri pada penyakit ini biasa terjadi saat mengangkat beban berat.
7. Efek Samping Obat Medis
Beberapa obat yang mempengaruhi sistem pencernaan juga dapat menyebabkan sensasi terbakar di perut. Ini termasuk obat antiinflamasi nonsteroid. Contoh obat-obatan tersebut seperti :
- Aspirin (Bayer Aspirin)
- Ibuprofen (Advil)
- Naproxen (Aleve)
- Celecoxib (Celebrex)
- Oxaprozin (Daypro)
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis dan efek samping obat sebelum mengkonsumsinya.
8. Kanker Perut
Dalam kasus yang langka, sensasi terbakar pada perut juga bisa jadi merupakan gejala kanker perut. Kanker perut juga memiliki gejala lain seperti:
- Rasa kenyang di bagian atas perut
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Rasa terbakar di dada yang parah
- Anemia
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Muntah
- Muntah darah
- Darah dalam tinja
Tetapi ini tentu saja perlu konsultasi dengan professional terlebih dahulu, tidak asal menyimpulkan atau self-diagnose.
Cara Mencegah Perut Terasa Panas
Jika kamu mengalami kondisi ini apalagi sudah cukup parah atau dalam frekuensi yang tinggi, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter.
Akan tetapi, beberapa tips berikut ini dapat mencegah terjadinya perut terasa panas.
- Kurangi atau hindari rokok dan minuman beralkohol
- Kelola stres
- Hindari makanan yang mengiritasi perut
- Jauhi makanan sebelum tidur jika menderita GERD
- Makan dengan perlahan dan kunyah hingga halus
- Makan dalam porsi sedikit tetapi lebih sering
- Jaga berat badan ideal
Itu dia penjelasan lengkap mengenai penyebab perut terasa panas hingga cara mencegahnya. Jangan lupa untuk tetap berpola hidup sehat ya detikers!
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "8 Penyebab Perut Terasa Panas serta Cara Pencegahannya"