Hagia Sophia

26 November 2025

Daftar Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita GERD

Derita asam lambung saat GERD kambuh. Foto: Thinkstock

Pernahkah merasakan sensasi panas yang menjalar dari dada ke tenggorokan? Ada yang merasakannya setelah makan pedas, saat menyeruput kopi, dan ada juga yang baru rebahan sebentar tapi langsung merasakan ada yang "terbakar" di dada ke tenggorokan. Keluhan asam lambung naik memang sering dipicu stres atau pola tidur yang berantakan, tetapi kenyataannya pilihan makanan harian juga berpengaruh besar.

Beberapa makanan bisa membuat katup lambung lebih mudah terbuka, ada yang membuat tekanan di dalam perut meningkat, dan ada juga yang memperlambat proses pencernaan sehingga asam lambung menggenang lebih lama. Supaya tidak terjebak oleh makanan yang dapat memicu GERD kambuh setiap hari, inilah daftar makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari.

Apa Itu GERD?

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease terjadi saat cairan asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Biasanya tubuh punya mekanisme alami untuk mencegah hal itu. Ada sebuah katup yang disebut Lower Esophageal Sphincter (LES) yang bertugas membuka saat makanan turun dan menutup rapat setelahnya. Masalah muncul ketika katup ini melemah atau terlalu sering relaksasi. Cairan asam pun naik dan mengiritasi dinding kerongkongan yang tidak tahan zat asam.

Gejala GERD tidak selalu sekadar heartburn. Ada yang merasakan rasa asam di mulut, batuk kering yang muncul terutama malam hari, nyeri ini juga mirip dengan nyeri sakit jantung ringan, sensasi tercekat, atau mual berulang. Karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain, banyak orang tidak sadar kalau itu berasal dari lambung.

Adapun pemicunya beragam seperti makan dalam porsi besar, obesitas, stres, pola tidur yang kurang, konsumsi alkohol, merokok, dan tentu saja jenis makanan tertentu. Setiap pemicu bekerja dengan mekanisme yang berbeda, namun hasil akhirnya serupa yaitu asam lambung naik ke kerongkongan.

6 Asupan Pemicu GERD

Beberapa asupan yang dapat meningkatkan risiko GERD adalah sebagai berikut.

1. Makanan Tinggi Lemak
Gorengan, kulit ayam, daging berlemak, hingga masakan bersantan pekat adalah makanan yang paling sering membuat keluhan GERD muncul. Lemak memperlambat pengosongan lambung, sehingga makanan bertahan lebih lama di perut. Saat tekanan di dalam perut meningkat, asam lambung lebih mudah terdorong naik.

Penelitian tahun 2021 dalam jurnal National Institute of Publich Health menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak termasuk pemicu utama gejala GERD. Lemak yang terkandung dalam makanan dapat menurunkan tekanan katup lambung (LES) serta memperlambat pengosongan lambung, dua mekanisme yang membuat refluks lebih mudah terjadi.

2. Kopi dan Teh
Banyak yang mengandalkan kopi untuk tetap fokus bekerja. Sayangnya, kafein dapat membuat katup lambung berelaksasi, sehingga membuka peluang bagi asam untuk naik ke kerongkongan.

Studi ilmiah pada Tzu Chi Medical Journal tahun 2019 menjelaskan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan peningkatan gejala refluks pada sebagian pengidap, terutama mereka yang sensitif pada kafein.

Jika sering mengalami asam lambung naik setelah minum kopi, mungkin tubuh memang lebih sensitif terhadap efek kafein pada otot katup lambung.

3. Makanan Pedas
Bagi sebagian orang makanan pedas memang membuat makan lebih lahap. Namun pada individu yang memiliki riwayat GERD sensasi pedas justru bisa memicu rasa terbakar di dada.

Penelitian di World Journal of Gastroenterology tahun 2016 mencatat bahwa capsaicin yang merupakan senyawa pedas dari cabai dapat memperberat sensasi terbakar pada pengidap GERD dan membuat kerongkongan lebih sensitif terhadap paparan asam lambung. Akibatnya meskipun kadar asam lambung tidak meningkat secara signifikan rasa panas yang muncul bisa terasa jauh lebih menyengat dan tidak nyaman.

4. Minuman Bersoda
Minuman bersoda bisa memberi sensasi segar, tetapi gelembung karbonasinya justru meningkatkan tekanan di lambung. Saat tekanan meningkat katup lambung menjadi lebih mudah terbuka dan asam bisa naik ke esofagus.

Sebuah studi dari Clinical Gastroenterology and Hepatology yang dipublikasikan tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi soda berhubungan dengan peningkatan gejala GERD, terutama pada individu yang mengonsumsinya dalam jumlah tinggi atau saat perut kosong.

5. Cokelat
Cokelat terdiri dari lemak, gula, dan kafein. Kombinasi ini membuatnya kurang ramah bagi penderita GERD. Kafein di dalam cokelat memang tidak sebanyak kopi, tetapi tetap cukup untuk menurunkan tekanan katup esofagus bagian bawah sehingga asam lambung lebih mudah naik. Kandungan lemaknya juga membuat makanan lebih lama berada di lambung dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko refluks.

Penelitian dalam World Journal of Gastroenterology menunjukkan adanya peningkatan paparan asam di esofagus setelah makan cokelat. Tidak mengherankan jika sebagian penderita GERD merasa keluhannya memburuk setelah mengonsumsi cokelat dalam jumlah berlebihan.

6. Buah yang Asam
Jeruk, lemon, nanas, dan tomat memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat meningkatkan iritasi di kerongkongan. Pada individu yang sudah memiliki peradangan akibat GERD, makanan dengan keasaman tinggi dapat membuat sensasi terbakar terasa lebih menyengat. Sebuah penelitian dalam jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management yang dipublikasikan tahun 2023 menjelaskan bahwa buah yang memiliki rasa asam seperti sitrus dan tomat termasuk kelompok makanan yang berpotensi memicu gejala refluks karena kandungan asamnya dapat menurunkan pH esofagus dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap iritasi.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Ingin GERD Kambuh? Kenali 6 Pantangan Makanan yang Wajib Dihindari"