Hagia Sophia

26 November 2025

China Bikin 'Pil Panjang Umur' Agar Manusia Hidup Sampai 150 Tahun

Ilustrasi. (Foto: iStock)

Sebuah perusahaan berbasis di Shenzhen, China bernama Lonvi Biosciences tengah mengembangkan 'pil panjang umur' yang harapannya bisa membuat manusia bisa hidup lebih dari 100 tahun. Obat anti-penuaan itu dibuat menggunakan senyawa dari ekstrak biji anggur.

"Hidup sampai 150 tahun itu jelas realistis. Dalam beberapa tahun ini akan menjadi kenyataan," kata kepala teknologi perusahaan, Lyu Qinghua, dikutip dari NY Times, Jumat (21/11/2025).

Qinghua sebenarnya skeptis bahwa dunia medis di masa depan dapat 'mengalahkan' kematian. Namun, ia merasa ilmu pengetahuan untuk memperpanjang usia mungkin dilakukan, melihat perkembangannya yang begitu pesat.

Obsesi China untuk mendapatkan obat panjang umur tak dimulai baru-baru ini. Sejarah mencatat upaya tersebut sudah dimulai sejak kaisar pertama, Qin Shi Huang, yang memerintahkan perburuan nasional untuk menemukan obat panjang umur.

Sang kaisar akhirnya meninggal di usia 49 tahun dan diduga akibat keracunan merkuri dari obat panjang umur yang dikonsumsi.

Sejak awal, penelitian panjang umur kerap dibayangi tudingan pseudosains. Namun, investasi yang besar dari negara dan sektor swasta, ditambah tingginya minat di kalangan petinggi dan warga China, telah mengubahnya menjadi cabang ilmu kedokteran yang sah.

China yang berambisi mengejar Barat dalam bioteknologi, kecerdasan buatan, dan teknologi canggih lainnya, menjadikan industri umur panjang sebagai prioritas nasional, menggelontorkan miliaran dana riset, dan pengembangan komersial terkait. Tak heran, industri suplemen dan layanan kesehatan panjang umur begitu diminati warga China.

Angka harapan hidup warga China mencapai 79 tahun, atau 5 tahun lebih tinggi dari rata-rata global. Meski sudah cukup tinggi, angka tersebut masih di bawah Jepang dengan hampir 85 tahun.

Perkembangan Terkini 'Pil Panjang Umur'

Senyawa alami dari biji anggur yang dikonsentrasikan untuk pil panjang umur adalah procyanidin C1 atau PCC1. Dalam penelitian sebelumnya, senyawa ini dapat memperpanjang usia tikus dengan cara membunuh sel-sel tua dan melindungi sel-sel tubuh yang sehat.

Tikus yang diberi senyawa tersebut hidup 9,4 persen lebih lama secara keseluruhan dan 64,2 persen lebih lama sejak awal pengobatan.

Temuan yang dipublikasikan di Nature Metabolism pada 2021 itu dianggap terobosan. Namun, pada September jurnal tersebut menerbitkan catatan editor yang memperingatkan adanya 'kesalahan data', meski tidak mencabut artikelnya. Studi lanjutan, termasuk dari Jepang, tetap mendukung klaim awal.

Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengaplikasikan manfaat ini pada manusia.

Biji anggur telah lama populer sebagai makanan kesehatan di Barat dan dalam pengobatan tradisional China. Namun, perusahaan Lonvi mengaku telah mengisolasi molekul yang dapat membunuh 'sel zombie', sel-sel tua yang tidak mati dan justru merusak sel sehat.

Mereka mengklaim menemukan cara memproduksinya dalam bentuk kapsul dengan konsentrasi tinggi. Jika obat ini dikombinasikan dengan gaya hidup sehat dan perawatan medis baik, mereka menyebut manusia bisa hidup lebih dari 100 tahun.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Obsesi China Bikin 'Pil Panjang Umur' Agar Manusia Hidup Sampai 150 Tahun"