![]() |
| Ilustrasi (Foto: Thinkstock) |
Seorang turis wanita asal China meninggal dunia dalam dugaan insiden keracunan massal di sebuah hostel di kawasan Canggu, Bali. Dikutip dari Mothership dan Daily Mail, staf hostel menyatakan Deqing Zhuoga ditemukan meninggal sekitar pukul 11.00 pagi pada 2 September 2025.
Zhuoga merupakan salah satu dari sejumlah tamu yang terdampak insiden tersebut. Kejadian bermula setelah makan malam bersama pada akhir Agustus 2025, ketika para tamu mulai pingsan di lorong, muntah darah, dan meminta bantuan medis kepada staf. Lebih dari 20 orang mengalami keracunan kolektif dan sedikitnya 10 orang berada dalam kondisi kritis. Sejumlah tamu dirawat di klinik dan rumah sakit setempat.
Menurut News.com.au, salah satu teman Zhuoga, Leila Li, selamat setelah menjalani perawatan intensif selama lima hari. Li, bersama beberapa tamu lain, tercatat sebagai korban dalam laporan polisi.
Li mengatakan, saat ia dibawa ke rumah sakit dengan ambulans, ia sempat mengirim pesan kepada Zhuoga agar ikut mencari pertolongan. Namun pesan itu tidak pernah dibalas. Sebelum meninggal, Zhuoga disebut jatuh sakit parah pada 31 Agustus.
Li menyebut Zhuoga terlalu sakit untuk bergerak atau meminta bantuan. Ia terbaring di ranjang sambil muntah selama berjam-jam, sementara tamu lain berusaha mencari pertolongan. Li baru mengetahui kematian Zhuoga setelah ia sendiri dipulangkan dari perawatan.
Hasil investigasi menunjukkanresepsionis hostel, Maria Gores, sempat memeriksa kondisi Zhuoga pada 1 September 2025, sesaat sebelum pergantian shift tengah malam. Merasa khawatir, ia meminta bantuan petugas keamanan untuk mengangkat Zhuoga ke taksi dan membawanya ke klinik terdekat.
Seorang inspektur mengatakan dokter memberikan perawatan awal, namun hanya meresepkan obat karena keterbatasan dana. Zhuoga menolak perawatan lebih lanjut karena biaya, dan kemudian ditemani staf membeli obat di apotek sebelum kembali ke hostel. Ia kembali ke kamarnya sekitar pukul 01.30 dini hari pada 2 September.
Hasil Autopsi
Keesokan paginya, resepsionis lain menyadari Zhuoga belum melakukan check-out. Saat pintu kamarnya dibuka, Zhuoga ditemukan terbaring telungkup dan sudah tidak bernapas. Ia diperkirakan meninggal dua hingga 12 jam sebelumnya.
Penyebab resmi kematian dicatat sebagai gastroenteritis akut dan syok hipovolemik, namun sumber pasti keracunan masih belum dapat dipastikan. Muntahannya telah diperiksa oleh laboratorium forensik dan tidak ditemukan kandungan pestisida, narkotika, sianida, logam berat seperti arsenik, bahan kimia berbahaya, maupun metanol.
Menurut The Daily Mail, hasil autopsi menunjukkan tubuh Zhuoga menampilkan tanda-tanda keracunan makanan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hasil Autopsi Turis China yang Meninggal di Hostel Bali, Diduga Akibat Keracunan"
