Hagia Sophia

01 June 2023

Pengobatan dan Pemeriksaan di Tanah Air Tidak Jauh Berbeda dengan di Luar Negeri

Viral warga RI lebih pilih berobat ke LN, apa sih pemicunya? (Foto ilustrasi: Getty Images/Juanmonino)

Belakangan ramai soal curhat netizen yang lebih memilih berobat ke Penang dengan beragam alasan. Termasuk biaya yang lebih murah, hingga tindakan dan pelayanan medis yang diyakini lebih baik.

Padahal, pemeriksaan dan pengobatan penyakit di Tanah Air tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan para nakes di luar negeri. Menurut seorang praktisi kesehatan, dr Sita Andarini PhD, SpP (K), seringnya terjadi kesalahpahaman dan miskomunikasi merupakan salah satu faktor yang memicu banyak warga lebih memilih berobat ke luar Indonesia.

"Masalah mungkin komunikasi ya, kadang komunikasi nanti kalau sudah di luar negeri, kadang tanya giliran di sini tanya macam-macam, sedangkan hasil penulisan nanti yang disampaikan ke orang lain berbeda," beber dia saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat Rabu (31/5/2023).

"Jadi masalah komunikasi itu merupakan hal yang penting, tapi intinya guideline atau sadar pengobatan kanker, terutama kanker paru itu sama dengan luar negeri bisa dilihat di panduan Kemenkes RI, itu sama dengan luar negeri," jelas staf pengajar divisi onkologi toraks Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) tersebut.

Soal biaya, dr Sita mengingatkan banyak perawatan yang saat ini sudah bisa tercover oleh BPJS Kesehatan alias gratis. Begitu juga perawatan terkait pengidap kanker.

Secara tatalaksana, juga tidak ada perbedaaan mengacu pada WHO.

"Itu memang orang kan selalu rumput tetangga lebih hijau, tetapi pengobatan di Indonesia tidak kalah ya dan kita sesuai dgn guideline internasional, artinya dokter paru di RI sesuai dengan standar bahwa kita juga memenuhi standar tatalaksana," kata dia.

Ia mencontohkan pemeriksaan molekuler di Indonesia yang sudah dilakukan sejak 2007 saja, saat ini tercover BPJS. Pemeriksaan mutasi gen tertentu di Penang hingga Singapura yang bisa mencapai 44 juta rupiah saja, masuk dalam program pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Di Indonesia gratis dan itu pun masih dalam arti tidak dihargai, tapi itu pilihan ya, tetapi di kita semuanya tercover BPJS, obat-obatan targeted therapy, sebelum tercover BPJS, satu bulan bisa 24 juta seumur hidup, dengan BPJS gratis," kata dia.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengobatan di RI Vs LN Sama Saja, Kok Masih Pada Berobat ke Penang?"