Suasana China ketika pandemi COVID-19. (Foto: VCG/Getty Images) |
Gelombang kasus COVID-19 kembali melanda China. Diperkirakan puncak gelombang ini akan terjadi pada Juni 2023, dengan kasus per pekan diprediksi mencapai 65 juta kasus.
Spesialis penyakit pernapasan Zhong Nanshan pada konferensi bioteknologi di Guangzhou, mengatakan Peningkatan ini terjadi hampir enam bulan setelah China menanggalkan kebijakan Zero COVID, yang memungkinkan virus menyebar dengan cepat di antara 1,4 miliar penduduk negara itu.
Semenjak beralih ke kebijakan 'hidup dengan virus' di awal Desember, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China berhenti memperbarui infeksi mingguan. Bahkan pelonggaran protokol yang mendadak itu menyebabkan 37 juta infeksi baru dalam sehari beberapa minggu kemudian.
Pada bulan Januari, para ahli meyakini bahwa hampir 80 persen dari 1,4 miliar penduduk China sudah terinfeksi dalam gelombang pertama.
Pada gelombang kedua semenjak April, data yang dibuat Zhon menunjukkan bahwa varian XBB diperkirakan menjadi penyebab 40 juta infeksi setiap minggu pada Mei, naik menjadi 65 juta pada Juni.
Data tersebut bertentangan dengan perkiraan pejabat kesehatan China bahwa gelombang telah memuncak pada bulan April. Di Beijing sendiri, jumlah infeksi baru yang tercatat antara 15 sampai 21 Mei meningkat empat kali lipat dalam empat minggu.
Dikutip dari Time, Zhong mengatakan vaksin yang menargetkan varian khusus XBB ini akan segera diluncurkan. Regulator obat negara itu juga telah memberikan persetujuan awal untuk dua vaksin semacam itu, dengan tiga atau empat lainnya diperkirakan akan segera disetujui.
"Kami dapat memimpin secara internasional dalam mengembangkan vaksin yang lebih efektif," kata Zhong
Di sisi lain, ahli epidemiologi Deakin University Australia Catherine Bennet mengatakan gelombang baru yang muncul menguji keefektifan vaksin dan booster yang dimiliki China.
Bennet menambahkan bahwa vaksin yang diberikan harus selalu diperbarui, terutama untuk orang tua dan populasi rentan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus COVID Diprediksi Capai 65 Juta Per Minggu, China Ketar-Ketir Bikin Vaksin"