Ilustrasi populasi India, diprediksi PBB akan menjadi yang terpadat di dunia pada Juni 2023. Foto: Amarjeet Kumar Singh/Getty Images/Anadolu Agency |
PBB memprediksi India bakal menyusul China sebagai negara terpadat di dunia pada akhir Juni mendatang. Kondisi tersebut dikhawatirkan bakal memicu tantangan besar untuk negara dengan infrastruktur yang masih terkendala, sekaligus lapangan pekerjaan yang tidak mencukupi untuk jutaan warga berusia muda.
Mengacu pada laporan Negara Populasi Dunia Dana Populasi PBB, populasi China bakal mencapai 1,4286 miliar, hampir tiga juta lebih banyak daripada China pada pertengahan 2023.
Laporan PBB yang baru juga memperkirakan bahwa populasi global akan mencapai 8,045 miliar pada pertengahan 2023. Di waktu itu, bakal hampir satu dari lima orang di planet ini adalah orang India.
China diketahui sebagai negara terpadat di dunia, khususnya sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi. Namun sejak tahun lalu, untuk pertama kalinya sejak 1960, populasi di China merosot sementara populasi India terus meningkat.
Seiring itu, India masih mengalami tantangan besar berupa penyediaan listrik, makanan, dan perumahan bagi populasinya yang terus bertambah. Banyak kota besarnya kini diterpa masalah kekurangan air, polusi udara dan air, dan daerah kumuh yang padat.
Menurut Pusat Penelitian Pew, jumlah orang di India telah bertambah lebih dari satu miliar sejak 1950, yani tahun pertama PBB mulai mengumpulkan data populasi.
Sebelumnya, China sempat secara ketat menerapkan 'kebijakan satu anak' yang mengharuskan warganya untuk hanya memiliki satu anak. Kebijakan tersebut diterapkan pada 1980-an, imbas kekhawatiran populasi China akan berlebih. Namun kemudian pada 2016, kebijakan ini dicabut dan warga kembali diperbolehkan memiliki tiga anak pada 2021.
Aturan tersebutlah yang disalahkan oleh banyak pihak sebagai pemicu anjloknya angka kelahiran di China. Ditambah, biaya hidup melonjak dan semakin banyak jumlah perempuan yang memilih untuk bekerja dan menempuh pendidikan tinggi dibandingkan berkeluarga dan punya anak.
Pada Rabu (19/4/2023), China mengatakan pihaknya tengah menerapkan strategi nasional secara aktif untuk menangani penuaan populasi, mempromosikan kebijakan kelahiran tiga anak, serta menanggapi perubahan dalam perkembangan populasi.
"Dividen demografi China belum hilang, dividen bakat mulai terbentuk, dan momentum pembangunan tetap kuat," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin, dikutip dari AFP, Sabtu (22/4).
Hingga kini, India tidak memiliki data populasi resmi terbaru karena belum melakukan sensus sejak 2011. Tindak lanjut pada 2021 pun tertunda karena pandemi COVID-19.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "India Diprediksi Akan Gantikan China sebagai Negara Terpadat di Dunia Mulai Juni"