Hagia Sophia

22 April 2023

Berbagai Fakta Tentang Penyakit Lupus Seperti yang Diidap Isyana

Isyana Sarasvati curhat mengenai kondisi dirinya mengidap penyakit autoimun berjenis lupus. (Foto: Instagram/isyanasarasvati)

Penyanyi Isyana Sarasvati curhat terkait kondisi kesehatannya di media sosial. Penyanyi berusia 29 tahun tersebut mengungkapkan alasannya mengapa ia seringkali bolak-balik masuk rumah sakit.

Isyana menyebut dirinya sedang berjuang melawan penyakit autoimun systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus. Dalam unggahannya, terlihat Isyana yang menunjukkan dirinya sedang diinfus dan sedang mengalami flare.

"Story time!! Mungkin banyak yang bertanya-tanya aku kenapa, kayak bolak-balik RS mulu beberapa waktu ke belakang. Intinya akhir tahun lalu aku terdiagnosis autoimun, salah satunya SLE. Nah sekarang lagi flare. Begitu. Hehe. Sudah ditangani dengan sangat baik disini, feeling so so much better nowww," tulisnya dalam postingan Instagram @isyanasarasvati, Kamis (20/4/2023).

Meski demikian, ia menyebut kondisinya sudah jauh lebih baik berkat penanganan medis yang tepat. Adik kandung musisi Rara Sekar ini juga tidak lupa meminta fans untuk menjaga kesehatan, sebab kesehatan merupakan sesuatu yang sangat mahal.

"Please sayang-sayang badan kalian. Kalau emang sudah kecapekan jangan diforsir, istirahat sejenak. Tidak apa-apa. Semangat buat kita semua, terima kasih doa-doa baiknya! Dan pastinya minal minul ya guys sekalian, love you 🤍," lanjutnya.

Mengenal Lupus

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) lupus merupakan salah satu penyakit autoimun rematik kronis, yang dapat mengenai banyak organ tubuh dengan tampilan klinis yang sangat beragam. Dikenal juga sebagai penyakit seribu wajah, karena antara satu pasien dengan pasien lainnya memiliki manifestasi klinis yang berbeda-beda, dan sering menyerupai penyakit lain.

Sementara itu, dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, SLE terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Kondisi ini mengakibatkan peradangan luas dan rusaknya jaringan organ yang terkena.

Penyakit lupus dapat menyerang semua usia, dari mulai bayi yang baru lahir (Neonatal Lupus) sampai pernah dilaporkan pada seorang wanita usia 89 tahun. Umumnya, SLE lebih sering diidap oleh wanita dibandingkan pria.

Penyebab Lupus

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti penyakit lupus. Namun, berikut sejumlah faktor pemicunya:
  1. Lingkungan, seperti paparan sinar matahari, paparan asap rokok, atau paparan racun atau bahan kimia tertentu, seperti merkuri dan silika.
  2. Kondisi genetik, termasuk memiliki keluarga yang menderita penyakit lupus.
  3. Hormon, terutama peningkatan hormon estrogen.
  4. Penyakit infeksi, seperti infeksi virus Epstein-Barr atau cytomegalovirus.
  5. Obat-obatan tertentu, seperti hydralazine, pantroprazole, dan procainamide.
Saat seseorang mengalami lupus, gejala yang timbul terkadang sangat ringan, tetapi juga bisa menjadi parah. Umumnya, gejala parah akan timbul saat pengidapnya mengalami salah satu kondisi berikut :
  1. Terpapar sinar matahari langsung.
  2. Mengalami stres atau tekanan.
  3. Kelelahan.
  4. Mengalami penyakit infeksi.
  5. Tidak mengonsumsi obat lupus sesuai dengan anjuran.
Gejala Lupus

Lupus memiliki sejumlah gejala, di antaranya:
  • Bengkak
  • Nyeri sendi, otot, dada
  • Demam
  • Ruam
  • Rambut rontok
  • Sensitivitas terhadap matahari atau cahaya
  • Masalah ginjal
  • Luka mulut
  • Kelelahan
  • Anemia
  • Masalah memori
  • Pembekuan darah
  • Penyakit mata
Pada pengidap SLE, mereka kerap mengalami periode gejala yang disebut dengan flare. Flare dapat terjadi sangat sering, terkadang bahkan bertahun-tahun, dan hilang di lain waktu (remisi).

Pengobatan

Tidak ada obat untuk menyembuhkan lupus secara total, tetapi gejala lupus bisa ditangani. Perawatan lupus tergantung pada gejala dan kebutuhan pengidapnya. Tujuan pengobatan adalah untuk:
  • Mencegah flare
  • Mengobati gejala saat kambuh
  • Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya
Sementara itu, pengobatan SLE seringkali memerlukan pendekatan tim karena banyaknya organ yang dapat terpengaruh.Pengobatan SLE terutama terdiri dari obat imunosupresif yang menghambat aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Hidroksiklorokuin dan kortikosteroid sering digunakan untuk mengobati SLE. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui belimumab pada tahun 2011, obat baru pertama untuk SLE dalam lebih dari 50 tahun.

SLE juga dapat terjadi dengan kondisi autoimun lain yang memerlukan perawatan tambahan, seperti sindrom Sjogren, sindrom antifosfolipid, tiroiditis, anemia hemolitik, dan purpura trombositopenia idiopatik.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Lupus, Penyakit Autoimun yang Diidap Isyana Sarasvati Hingga Bolak-Balik RS"