Hagia Sophia

16 August 2023

Terkait Peningkatan Polusi Udara dan Penerapan PJJ, Ini Kata Kemenkes

Polusi udara di DKI Jakarta. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi menyebut sejauh ini tidak ada wacana penerapan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah polusi tinggi DKI hingga Tangerang Selatan. Menurutnya, ada banyak opsi yang bisa dilakukan, alih-alih penerapan PJJ.

Bukan tanpa sebab, mengacu studi work from home (WFH) di masa pandemi COVID-19, PJJ juga berpengaruh pada kemunduran pembelajaran anak.

"Kita kan sudah punya studinya ya pada waktu WFH, berapa dampak ketertinggalan dalam belajar. Karena tidak semua orang bisa PJJ. Masih ada solusi-solusi seperti memasang air purifier," beber dr Nadia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

"Kemudian masih ada kebijakan-kebijakan yang kita lakukan untuk menurunkan polusi udara. Seperti car free day, dan ke kendaraan listrik, insentif dengan kendaraan listrik seperti itu. Saya rasa sudah ada ketentuannya ya di Kementerian KLHK terkait hal ini," sambung dia.

dr Nadia mengingatkan kualitas buruknya udara juga kerap dipicu oleh asap rokok. Hal ini termasuk salah satu risiko yang tidak boleh diabaikan.

Peningkatan kawasan bebas asap rokok, khususnya di lingkup sekolah dan tempat bermain anak, perlu menjadi perhatian.

"Pada prinsipnya kami adalah yang menentukan kesehatan. Jadi sesuai dengan tugas dan fungsi bagaimana kita mengedukasi supaya masyarakat tetap sehat gitu," katanya.

"Jangan kita omongin polusi udara, (padahal) polusi udara utama adalah merokok. Itu paling dekat. Dan itu kita perjuangkan kalau kawasan bebas asap rokok betul-betul terjadi," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pekerja Diusulkan WFH, Anak Sekolah PJJ Lagi? Ini Saran Kemenkes Soal Polusi"