![]() |
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Sewcream) |
Ahli gastroenterologi lulusan Harvard University, dr Saurabh Sethi mengungkap beberapa gejala yang bisa menjadi tanda dari kanker usus besar atau yang juga dikenal sebagai kanker rektum/kolerektal.
Pertumbuhan sel ganas dari usus besar atau rektum ini belakangan menjadi perhatian karena juga mengintai para generasi muda. Hal ini perlunya meningkatkan kewaspadaan karena kanker ini dapat tidak terdeteksi dalam waktu yang lama.
Namun, dikutip dari Times of India, ada beberapa tanda-tanda dari kanker usus besar yang harus diwaspadai dan tidak boleh diabaikan untuk segera memeriksakan diri.
1. Darah di Feses
Gejala kanker usus besar yang paling sering muncul adalah ketika pasien melihat darah pada fesesnya. Ini bisa menjadi tanda adanya pendarahan di usus besar.
Namun, hal ini perlu dipastikan dengan evaluasi medis, karena kondisi lain seperti wasir yang tidak terlalu parah juga dapat menyebabkan pendarahan.
2. Perubahan Kebiasaan BAB
Munculnya perubahan kebiasaan buang air besar (BAB) juga bisa menjadi tanda kanker usus besar. Gejala lain yang mungkin muncul adalah sembelit, diare, dan feses mengencer juga merupakan indikator.
Perubahan yang terjadi terus menerus dalam BAB ini perlu ditindak lanjut dengan evaluasi medis untuk mendapatkan diagnosis tahap awal.
3. Nyeri Perut Terus Menerus
Adanya nyeri perut, kram perut, kembung di area perut yang terjadi terus menerus dan berulang mengindikasikan kemungkinan kanker usus besar di antara masalah kesehatan lainnya.
Rasa sakit ini muncul dalam berbagai tingkat dan intensitas, dan tidak berhubungan dengan makan atau buang air besar. Adanya tumor yang menekan usus besar atau organ di sekitarnya yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan ini.
4. Penurunan Berat Badan Drastis
Berat badan yang turun signifikan tanpa bisa dijelaskan bisa menjadi tanda kanker usus besar. Perkembangan kanker usus besar menyebabkan penurunan berat badan melalui tiga mekanismes, meliputi turunnya nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, dan peningkatan konsumsi energi tubuh.
5. Kelelahan yang Berkelanjutan
Kanker usus besar bisa menyebabkan rasa lelah dan lemas yang terus menerus tanpa penyebab yang jelas. Kanker ditambah anemia yang disebabkan oleh kehilangan darah yang lambat akan membuat pasien merasa kelelahan.
Rasa lelah yang dialami pasien kanker tetap sama meskipun telah beristirahat dengan cukup.
6. Kadar Zat Besi Rendah
Kadar zat besi yang rendah, yang menyebabkan anemia, merupakan indikator tersembunyi kanker usus besar terutama pada wanita dan pria pascamenopause. Gejala anemia meliputi kulit pucat, pusing, dan kesulitan bernapas.
Tubuh kehilangan zat besi melalui pendarahan saluran pencernaan yang lambat, yang mengakibatkan kondisi ini. Hasil tes darah yang menunjukkan kadar zat besi rendah tanpa alasan yang jelas sebaiknya mendorong dokter untuk melakukan kolonoskopi guna memeriksa kanker.
7. Perasaan BAB yang 'Tidak Tuntas'
Beberapa pasien kanker usus besar mengalami sensasi usus yang tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar. Perasaan tersumbat atau penuh di dalam usus besar menandakan adanya tumor yang menyempitkan saluran usus besar.
Kebutuhan mengejan yang terus-menerus saat buang air besar atau perasaan buang air besar yang tidak tuntas memerlukan evaluasi medis.
8. Riwayat Keluarga
Risiko terkena kanker usus besar menjadi lebih tinggi jika seseorang memiliki orang tua atau saudara kandung yang pernah mengalami kanker usus besar. Adanya faktor genetik dalam riwayat keluarga meningkatkan risiko terkena kanker usus besar sebelum usia 50 tahun.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Harvard Beberkan 8 Tanda Kanker Usus Besar, Kerap Tak Disadari Pasien"