Hagia Sophia

18 November 2025

Tanda-tanda Rebusan dan Kukusan Sudah Tak Layak Makan

Foto: Makanan kukusan (Sarah Octaviani Alam/detikHealth)

Makanan rebusan maupun kukusan seperti ubi, singkong, kentang kini digemari oleh kalangan Gen Z. Jenis makanan ini memang sehat sebab rendah lemak dan mempertahankan nutrisi yang lebih baik daripada dengan gorengan.

Kendati demikian, dibandingkan dengan gorengan, makanan rebusan maupun kukusan cenderung lebih cepat basi. Menurut spesialis gizi klinik, dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, hal ini karena gorengan memiliki minyak yang bertindak sebagai pengawet alami dan mengurangi kadar air, berbeda dengan kukusan.

"Kukusan punya kadar air tinggi yang memudahkan bakteri, jamur, atau ragi berkembang biak," katanya kepada detikcom, Kamis (13/11/2025).

Karenanya, penting untuk mengetahui tanda-tanda rebusan atau kukusan yang sudah tidak layak konsumsi. Menurut dr Ardian, tanda-tanda pembusukan pada umbi-umbian kukus biasanya muncul dalam 1-3 hari di suhu ruang atau lebih lama jika di kulkas.

"Jangan konsumsi jika ada gejala berikut, karena bisa menandakan kontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli yang berpotensi menyebabkan keracunan makanan (food poisoning)," ungkapnya.

Adapun beberapa gejala atau tanda pada umbi-umbian tak layak konsumsi yang dimaksud yaitu:
  1. Perubahan warna: Kulit atau dagingnya menghitam, kecoklatan, atau muncul bintik hitam atau hijau. Misalnya, ubi atau kentang yang mulanya oranye/kuning jadi gelap dan lembek.
  2. Bau tidak sedap: Aroma asam, busuk, atau seperti alkohol, bukan bau alami makanan segar. Ini sering disebabkan oleh fermentasi bakteri.
  3. Tekstur berubah: Menjadi lembek, berlendir (slimy), atau berair berlebih. Jagung kukus yang biasanya kenyal bisa jadi lembab dan berjamur, sementara singkong atau kentang bisa berubah jadi seperti bubur.
  4. Muncul jamur atau gelembung: Bercak putih/hijau (mold) atau gelembung gas di permukaan, tanda aktivitas mikroba yang menghasilkan gas.
  5. Rasa aneh: Jika dicicipi (tapi sebaiknya jangan jika sudah curiga), rasanya asam atau pahit tidak wajar.
Sementara, untuk singkong khususnya, pastikan sudah direbus lalu dikukus dengan matang sempurna. Umbi-umbian ini mengandung senyawa sianida alami yang bisa beracun jika kurang matang.

"Tapi ini bukan persoalan kondisi basi, melainkan persiapan awal," tuturnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awas Basi! Kenali Tanda-tanda Rebusan dan Kukusan Sudah Tak Layak Konsumsi"