Hagia Sophia

14 December 2023

COVID-19 Mulai Meningkat, Waspadai Kelompok yang Rentan Terinfeksi Lagi

Warga menggunakan masker. (Foto: Agung Pambudhy)

Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia tengah menjadi sorotan. Setelah sebelumnya sempat melandai, jumlah kasus kembali mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI pada 6-12 Desember, jumlah kasus COVID-19 mencapai 965 orang. Bila dibandingkan dengan periode yang sama di bulan November, jumlah kasus positif 'hanya' berada di 96 kasus, yang artinya terjadi peningkatan sebanyak 10 kali lipat.

Berkaitan soal lonjakan kasus, sebenarnya wajar tidak sih kondisi ini terjadi? Ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menuturkan bahwa lonjakan-lonjakan yang terjadi pada saat ini sangat mungkin terjadi. Walaupun terkesan meningkat signifikan, Dicky mengatakan bahwa gelombang yang terjadi akan relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan masa pandemi.

"Saya mengingatkan pada pemerintah dan masyarakat kita akan secara berkala menghadapi lonjakan-lonjakan kasus COVID dalam bentuk outbreak," ujar Dicky pada detikcom, Rabu (13/12/2023).

"Tapi di masa endemi ini kita akan mengalami gelombang-gelombang yang kecil," sambungnya.

Dicky mengingatkan bahwa risiko fatalitas akan tetap selalu ada, khususnya pada kelompok-kelompok rawan. Oleh karena itu, kelompok rawan seperti anak, lansia, dan orang yang memiliki komorbid harus dilindungi.

"Inilah yang akan terjadi terutama di masa di mana faktor-faktor yang rawan seperti mobilitas tinggi, cenderung di dalam ruangan, dengan ditambah subvarian baru yang lebih mudah menginfeksi dan menginfeksi ulang ini yang membuat gelombang itu akan terlihat lebih berdampak pada kelompok rawan," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat segera mendapatkan vaksin COVID-19 yang masih tersedia. Dicky juga meminta pemerintah untuk segera mempercepat vaksinasi khususnya pada kelompok rawan yang belum mendapatkan vaksin primer. Ia menuturkan hal tersebut perlu dilakukan untuk menghadapi lonjakan yang terjadi saat momen liburan Nataru.

"Untuk masyarakat boleh saja nanti mungkin liburan tapi kalau lagi masuk kategori rawan jangan memaksakan diri karena situasi risikonya beragam tak cuman COVID, tapi infeksi saluran napas lain seperti influenza, pneumonia, ISPA dan sebagainya," pungkasnya.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID-19 RI Ngegas Lagi, Epidemiolog Ungkap Kelompok yang Rentan Reinfeksi"