Hagia Sophia

14 April 2025

Menewaskan 7 Pasien, Pria Ini Menyamar Jadi Dokter Spesialis Jantung

Ilustrasi dokter. (Foto: Getty Images/Morsa Images)

Polisi di India telah menangkap seorang pria yang menyamar menjadi dokter spesialis jantung dan diduga menewaskan 7 pasien.

Media lokal India menyebut pria itu, Narendra Vikramaditya Yadav, menyamar sebagai seorang ahli jantung sungguhan di Inggris bernama Dr John Camm, seorang profesor emeritus kardiologi klinis di Universitas St George di London.

Dilaporkan Strait Times, penangkapan Yadav terjadi beberapa hari setelah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meluncurkan penyelidikan atas kematian tujuh pasien di Rumah Sakit Mission pada tahun 2025.

"Dokumen-dokumennya terbukti palsu... Dokter yang dituduh telah ditangkap oleh tim kami," kata Supt. Somvanshi.

Ketujuh pasien tersebut telah menjalani operasi angioplasti yang dilakukan oleh pria yang ditangkap.

Rajendra Shukla, wakil kepala menteri Madhya Pradesh, mengatakan tindakan keras akan diambil terhadap tahanan tersebut jika terbukti bersalah. Skandal tersebut mencuat setelah keluarga salah satu pasien yang meninggal mengajukan pengaduan.

"Begitu ibu saya meninggal, dokter itu menghilang," kata putranya, Nabi Qureshi, kepada NDTV.

Ini bukan pertama kalinya pertanyaan diajukan tentang identitas Yadav. Dalam sebuah postingan di blog tahun 2019, Yadav mengklaim sempat belajar di Inggris di bawah bimbingan Prof A John Camm dan bergabung dengan rumah sakit St George pada tahun 2002 sebagai "Ahli Jantung Intervensional".

Ia mengklaim bahwa dirinya pertama kali kembali ke India pada tahun 2003 untuk bekerja di sebuah rumah sakit jantung terkemuka di Delhi dan telah bekerja di AS, Jerman, dan Spanyol sejak saat itu.

Tetapi catatan publik menunjukkan bahwa ia mendaftarkan empat perusahaan di Inggris pada tahun 2018 dengan nama Dr Narendra Vikramaditya Yadav, yang kemudian diubah menjadi Dr Narendra John Camm.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria India Menyamar Jadi Dokter Spesialis Jantung, Berakhir Tewaskan 7 Pasien"