Satelit Antik NASA Terjun ke Bumi Setelah 38 Tahun Mengorbit Foto: NASA |
Satelit antik milik NASA akhirnya jatuh ke Bumi setelah menghabiskan 38 tahun di orbit. Satelit raksasa bernama Earth Radiation Budget Satellite (ERBS) itu jatuh di atas Laut Bering.
ERBS terjun bebas ke Bumi pada Minggu (8/1) malam pukul 23.04 waktu Amerika bagian timur. Space Force mengonfirmasi satelit seberat 2,7 ton itu melakukan reentry di dekat Kepulauan Aleutian di dekat Alaska, AS.
NASA memperkirakan sebagian besar satelit itu akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi, tapi kemungkinan ada serpihan yang selamat saat reentry dan jatuh ke permukaan.
Badan antariksa Amerika Serikat itu sebelumnya mengatakan ada risiko 1: 9.400 puing-puing yang jatuh bisa menimpa siapapun di Bumi. Namun tidak ada laporan soal korban jiwa atau kerusakan akibat jatunya satelit ERBS.
NASA pertama kali meluncurkan satelit ERBS pada 1984 menggunakan pesawat ulang alik Challenger. Satelit ini diterbangkan untuk mempelajari bagaimana energi matahari diserap dan dipancarkan oleh Bumi.
Satelit ini dibekali dengan tiga instrumen yang digunakan untuk mengukur konsentrasi uap air, ozon, nitrogen dioksida, dan berbagai aerosol di stratosfer.
Satelit ERBS merupakan bagian dari program Earth Radiation Budget Experiment yang diluncurkan oleh NASA. Satelit itu rencananya hanya bertugas selama dua tahun, tapi umurnya diperpanjang hingga tahun 2005. Setelah itu, ERBS hanya menjadi bangkai di orbit, menunggu ditarik masuk ke atmosfer.
"ERBS jauh melampaui masa layanan dua tahun yang diharapkan, beroperasi hingga masa pensiunnya pada tahun 2005," kata NASA dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Space, Selasa (10/1/2023).
"Observasinya membantu para peneliti mengukur efek aktivitas manusia pada keseimbangan radiasi Bumi," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Satelit Antik NASA Jatuh ke Bumi Setelah 38 Tahun Mengorbit"